NOBARTV NEWS – Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak. Seorang Pakar Militer Arab mengungkapkan bahwa Iran kini memiliki kemampuan melancarkan Serangan Tiga Dimensi yang sangat mematikan terhadap Israel.
Di tengah meningkatnya Konflik antara Iran dan Israel, seorang pensiunan jenderal asal Yordania yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa Iran telah menyiapkan cadangan rudal strategis dalam jumlah besar dan mampu meluncurkan serangan gabungan yang terdiri dari Drone, Rudal Balistik, serta rudal hipersonik.
Menurutnya, jika seluruh kekuatan ini dilepaskan secara simultan, maka Israel bisa menghadapi kerusakan besar dan kekalahan strategis yang sulit dipulihkan.
Serangan Terkoordinasi: Rudal, Drone, dan Hipersonik
Menurut pakar tersebut, Iran sedang membentuk doktrin militer baru dalam bentuk serangan tiga dimensi. Skema ini melibatkan:
- Gelombang pertama: Serbuan drone untuk mendeteksi, mengecoh, dan melumpuhkan radar serta sistem anti-rudal Israel seperti Iron Dome dan David’s Sling.
- Gelombang kedua: Hujan rudal balistik jarak menengah dan jauh yang diarahkan ke pusat-pusat komando dan logistik Israel.
- Gelombang ketiga: Rudal hipersonik yang sulit dideteksi dan dicegat, diarahkan ke target-target strategis seperti pusat kekuatan nuklir dan Infrastruktur vital.
Strategi ini diyakini dapat menembus sistem pertahanan berlapis Israel, apalagi jika dilakukan dari beberapa arah sekaligus – termasuk dari Lebanon melalui Hizbullah dan dari Yaman oleh kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran.
Balas Dendam Iran atas Serangan Israel
Ketegangan ini dipicu oleh operasi rahasia Israel bertajuk Rising Lion yang menyerang Fasilitas Nuklir Iran pada akhir Mei lalu. Sebagai respons, Iran dalam beberapa Hari terakhir meluncurkan ratusan Rudal Dan Drone ke wilayah Israel, terutama ke kota Haifa dan Tel Aviv.
Menurut laporan sejumlah media internasional, sistem pertahanan Israel berhasil menangkis sebagian besar serangan tersebut. Namun, beberapa proyektil berhasil menembus dan menyebabkan Kebakaran serta korban luka ringan di beberapa lokasi. Meski demikian, Iran mengklaim bahwa fase pertama dari serangan strategisnya baru saja dimulai, dan mereka masih memiliki ribuan rudal dalam cadangan.
Nasib Buruk Menanti Israel?
Pakar militer Arab tersebut menekankan bahwa kemampuan Iran bukan sekadar gertakan. Ia menyebut Iran telah mengembangkan “kota-kota rudal” bawah Tanah yang tersebar di seluruh wilayahnya, dan dapat digunakan untuk meluncurkan ribuan rudal sekaligus tanpa mudah dideteksi.
“Jika Israel terus memprovokasi, Iran akan melepaskan kekuatan penuh. Dan kekuatan itu bukan hanya dari Iran, tetapi dari semua poros perlawanan di kawasan – Hizbullah, Houthi, bahkan kelompok di Irak dan Suriah,” tegasnya.
Ia juga memperingatkan bahwa Israel kini berada dalam posisi strategis yang lemah. Meskipun memiliki sistem pertahanan canggih dan dukungan militer dari Amerika Serikat, Israel akan kewalahan jika harus menghadapi serangan simultan dari berbagai front.
Kesiapan Iran di Tengah Tekanan Internasional
Terlepas dari sanksi Ekonomi dan tekanan diplomatik dari Barat, Iran dilaporkan terus meningkatkan kemampuan militernya. Rudal hipersonik seperti Fattah dan Kheibar Shekan telah dipamerkan dalam parade militer beberapa waktu lalu, menunjukkan kesiapan mereka menghadapi segala bentuk agresi.
Selain itu, hubungan strategis Iran dengan Rusia dan Tiongkok memberikan keuntungan diplomatik tersendiri. Keduanya secara tidak langsung mendukung Iran di Dewan Keamanan PBB, membatasi Ruang manuver diplomatik Amerika dan Israel.
Tabel Ringkasan Analisis Konflik Iran–Israel
Elemen Konflik | Keterangan |
---|---|
Strategi Iran | Serangan tiga dimensi: drone, rudal balistik, rudal hipersonik |
Target utama Iran | Haifa, Tel Aviv, instalasi nuklir dan Militer Israel |
Respon Israel | Sistem pertahanan Iron Dome, David’s Sling, dan Arrow |
Kerusakan saat ini | Terbatas; beberapa kebakaran, korban luka ringan |
Potensi eskalasi | Sangat tinggi jika Israel melanjutkan serangan terhadap cadangan rudal Iran |
Kekuatan tambahan | Hizbullah (Lebanon), Houthi (Yaman), milisi Syiah Irak dan Suriah |
Ketegangan yang terus meningkat ini menimbulkan kekhawatiran serius akan pecahnya perang besar di kawasan Timur Tengah. Serangan tiga dimensi Iran bukan hanya ancaman teknis, tetapi juga simbol dari kekuatan Geopolitik baru yang sedang terbentuk. Dunia internasional kini dituntut mengambil langkah diplomatik sebelum situasi berubah menjadi perang terbuka yang tak terkendali.
Nobartv News akan terus memantau perkembangan terbaru dari konflik Iran-Israel dan memberikan analisis mendalam untuk pembaca setia.