NOBARTV NEWS Gempa berkekuatan 5,8 magnitudo (M) mengguncang wilayah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), 26 Agustus 2024, pukul 19.57 WIB.
Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi di 95 kilometer barat daya Gunungkidul pada kedalaman 30 kilometer di titik koordinat 8.78 lintang selatan dan 110.27 bujur timur.
“Info Gempa Mag:5.8, 26-Agu-2024 19:57:42 WIB, Lok.8.78 LS,110.27 BT (95 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedlmn:30 Km,” tulis BMKG dalam keterangan resminya melalui akun resmi X BMKG.
Guncangan tersebut terasa cukup kuat hingga menimbulkan beberapa kerusakan pada rumah warga, bahkan guncangan terasa hingga Pacitan dan Kediri.
Meskipun demikian, BMKG mengonfirmasi bahwa gempa tidak menimbulkan potensi tsunami. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan adanya gempa susulan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
BMKG juga menekankan agar masyarakat tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sampai hasil analisa peristiwa menyeluruh mengenai gempa ini dilaporkan oleh BMKG.
Hasil analisa resmi BMKG dapat diakses masyarakat melalui aplikasi daring infoBMKG, melalui sosial media, atau menghubungi kantor BMKG terdekat.
BMKG Catat 11 Kali Gempa Susulan
Melalui akun resmi miliknya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menuliskan bahwa telah terjadi 11 kali gempa susulan dengan kekuatan yang bervariatif.
“Hingga pukul 20.45 WIB, hasil monitoring BMKG untuk gempa Gunungkidul M 5,5 menunjukkan telah terjadi 11 kali aktivitas gempa bumi susulan,” tulisnya seperti yang dikutip pada laman Detik (26/8).
“Dengan magnitudo terbesar M 4,0 dan magnitudo terkecil M 2,6,” katanya.
Penyebab Gempa Gunungkidul M 5,5 Jogja
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menerangkan lewat siaran pers tertulis bahwa gempa yang mengguncang Gunungkidul merupakan gempa tektonik dengan pusat gempa yang dangkal.
Dalam keterangannya, Daryono juga mengatakan bahwa gempa ini termasuk gempa megathrust, “namun kecil,” katanya.
Ia menambahkan, lempeng-lempeng bumi di megathrust daerah Samudra Hindia Selatan Pulau Jawa bergerak sehingga mengakibatkan guncangan.
Sejumlah Bangunan Rusak Akibat Gempa M 5,8 Gunungkidul, DIY
Berdasarkan keterangan Pusdalopos BPBD Yogyakarta, Senin (26/8), setidaknya ada delapan rumah di Kabupaten Gunungkidul yang rusak akibat gempa. Wilayah tersebut berada di kawasan Ngelipar dan Semanu.
Kerusakan juga terjadi di wilayah Kulon Progo, tepatnya di Kapanewon Sentoro. Tercatat satu rumah rusak akibat guncangan tersebut.
Sementara itu, di Sleman tercatat ada satu pasar mengalami kerusakan. Di Bantul juga terjadi kerusakan pada satu unit rumah.
Belum ada berita terkait dampak lainnya. BPBD masih terus berupaya mengumpulkan data, sehingga belum ada informasi lebih lanjut.
Guncangan Gempa Gunungkidul Terasa Kuat di Solo dan Pacitan
Mengutip dari laman Detik, getaran gempa Gunungkidul M 5,8 terasa kuat di Pacitan. Warga sontak panik dan berhamburan keluar rumah. Bahkan, banyak di antara mereka yang memilih trotoar sebagai tempat menyelamatkan diri.
“Kaget, sih. Soalnya gempanya kuat sekali. Yang penting menyelamatkan diri dulu,” ujar Sumarni, warga setempat, dikutip dari Detik, Senin (26/8) malam.
Hingga pukul 20.13 WIB, belum ada keterangan dan informasi resmi dari BPBD Pacitan terkait dampak gempa Gunungkidul lantaran masih berkoordinasi dengan wilayah. Melalui Kalaksana BPDP Pacitan, Erwin Andriatmoko, masyarakat diminta untuk tetap tenang sementara perkembangan akan terus disampaikan melalui saluran resmi BPBD.
“Saya imbau masyarakat tetap tenang. Setiap perkembangan akan kami sampaikan melalui saluran resmi BPBD,” ujar Erwin.
Bahkan, guncangan gempa ini dirasakan warga Malang, Jawa Timur, hingga Tasikmalaya, Jawa Barat (dikutip dari detik.com).
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: