NOBARTV NEWS – Dua pemain Garuda muda mendapatkan sindiran dari Shin Tae-yong dalam sesi latihan kemarin. Adalah Hokky Caraka dan Frezzy Al-Hudaifi, kedua pemain muda itu disebut tak memiliki usaha oleh Shin Tae-yong.
Diketahui, Timnas Indonesia U-20 telah memulai persiapan jelang tampil di Piala AFF 2022. Hari ini (7 Pebruari) merupakan hari ketujuh skuad Garuda muda melakukan pemusatan latihan yang sudah dilaksanakan sejak awal bulan Pebruari kemarin.
Pemusatan latihan jangka panjang yang kemungkinan selesai pada akhir bulan Pebruari ini ditujukan agar skuad Garuda muda tampil maksimal di Piala Asia U-20 2023. Sebab di Piala Asia U-20 nanti, Timnas Indonesia akan berhadapan dengan tiga tim kuat di fase grup. Dijadwalkan, Hokky Caraka dkk akan melawan tim kuat yang tak lain adalah tuan rumah Uzbekistan. Selain itu, anak asuh Shin juga akan berhadapan dengan Timnas Irak U-20 dan Suriah U-20.
Namun sayang, ketika sesi latihan baru berjalan satu minggu, Shin dibuat kecewa oleh beberapa anak asuhnya. Striker muda Hokky Caraka dan Frezzy Al-Hudaifi membuat Shin Tae-yong meradang. Pasalnya, keduanya dianggap tak tampil maksimal di sesi latihan itu. Padahal, STY seringkali menuntut kepada anak asuhnya untuk memberikan penampilan terbaiknya baik itu di pertandingan resmi maupun di sesi latihan biasa.
“Kita semua harus menjadi satu, maka itu kita latihan keras. Kalau melihat data pagi ini, Hokky dan Frezy, sebenarnya bisa lari tapi tidak lari,” kata Shin Tae-yong.
Shin sadar jika kedua anak asuhnya itu sedikit kelelahan. Namun keduanya juga dianggap tak memiliki usaha maksimal. Sehingga pelatih asal Korea Selatan itu menyebut keduanya tidak memiliki usaha.
“Kenapa kalau lari lelah jadi harus dimaksimalkan harus bisa tingkatkan kalian juga, tapi kalian tidak ada usaha, maka kalian tetap stay di sini terus,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Shin meminta Hokky, Frezzy, dan seluruh pemain yang mengikuti sesi latihan tersebut untuk mengambil contoh pada sosok Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam Bahar. Kata Shin, kedua pemain Timnas Indonesia senior itu selalu tampil maksimal ketika bersama skuad Garuda. Baik itu untuk sesi latihan – bahkan dalam sebuah pertandingan.
Detak jantung Asnawi dan Arhan kala itu, kata STY mencapai 99 persen.
“Pas kita latihan di Bali, Asnawi dan Arhan mereka detak jantungnya sampai 99 persen, hampir 100 persen. Kalau gitu jadi gimana, mereka coba terus, walaupun lelah mereka coba terus,” tambah eks pelatih Seongnam Ilhwa itu.
“Jika hari ini 100 persen besok bisa 98 terus 96 dan 90 jadi terbiasa. Jika sudah biasa maka presentasinya jadi berkurang, ada beberapa pemain yang maksimalkan dirinya,” pungkasnya.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Mantap demi ketahanan fisik dan stamina genjot terus coach
Ayo gpp coach marahin aja ini demi kebaikan mereka. Biar fisik mereka lebih kuat.
Demi fisik yg maksimal di piala Asia dan piala dunia nanti
Kalo masih bandel langsung ditabok saja
Kayaknya GK boleh deh kalau di Indonesia main tabok karena ada HAM di Indonesia jadi sulit 😁
Benar genjot terus sampai sekeras mungkin. Biar fisik lebih kuat, stamina lebih oke dan daya tahan tubuh yang prima.
Karena pemain Indonesia bermental tempe
Itulah kebiasaan main di Liga Dagelan jadi terbawa ke Timnas 😅😅
Sampai batasbkemampuan terakhir
Sikap bermalas malasan
Sudah masuk timnas harus serius jangan main2
Pasti itu, kalau main² siap² ditendang keluar, dicoret oleh STY.
Perlu di gembleng sampai mampus