NOBARTV NEWS – Usai dinyatakan gagal melaju ke babak semifinal Piala AFF U-19, netizen mengeluh dan menyoroti sepak bola gajah yang dimainkan oleh Thailand dan Vietnam. Bukan itu saja, Suporter yang hadir di stadion meluapkan kekesalannya dengan membakar flare – meski di laga sebelumnya sudah dilarang oleh panitia dan juga federasi sepakbola Indonesia (PSSI).
Kegagalan Indonesia melaju ke babak semifinal dipengaruhi oleh hasil antara Vietnam dan Thailand. Karena keduanya bermain imbang 1 – 1, Timnas Indonesia U-19 tersingkir karena kalah secara head to head. Padahal, tiga tim tersebut memiliki poin yang sama yakni 11. Andaikata peringkingan dipatok dengan agresivitas gol, maka Indonesia menjadi tim yang dijamin lolos karena menjadi tim paling produktif sepanjang fase grup.
Terkait flare, suporter Timnas Indonesia sempat mendapatkan teguran oleh PSSI dan juga sang pelatih Shin Tae-Yong. Saat itu, Timnas Indonesia tengah melakoni matchday pertama melawan Vietnam. Usai laga, suporter Timnas Indonesia menyalakan flare dan menimbulkan protes keras dari berbagai kalangan.
Budiman Dalimunthe selaku Divisi Pembinaan Suporter PSSI mengancam suporter yang kedapatan membakar flare. Tak main-main, hukuman larangan masuk seumur hidup menanti sang pembakar flare.
“Saya belum cek, pelaku yang kemarin baru sekadar ditangkap dan diusir. Berikutnya, kami akan menemui teman komunitas akan dikasih peringatan, atau hukuman,” papar Budiman waktu itu.
“Kejadian berikutnya kami akan koordinasi dengan pihak keamanan. Bisa diinformasikan juga ke semua tiket provider yang bekerja sama dengan PSSI atau sampai ke klub-klub juga,” ujarnya menambahkan.
Begitu juga dengan Shin Tae-Yong. Pelatih asal Korea Selatan itu memohon agar suporter tidak melakukan hal serupa. Sebab pembakaran flare di dalam stadion bisa membuat FIFA menjatuhkan hukuman kepada Timnas Indonesia dan juga federasi.
“Petasan di akhir laga (vs Vietnam) mengurangi fokus pemain kami. Oleh karena itu, saya mohon tidak dilakukan,” ujar Shin Tae-Yong usai laga melawan Vietnam
“Apalagi dari FIFA pun memberi sanksi besar dan keras,” tutupnya.
Namun, di laga semalam, suporter Indonesia yang tergabung dalam Ultras Garuda kembali melakukan hal serupa. Tribun selatan Stadion Patriot, Candabraga Bekasi pun memerah.
Pihak Ultras Garuda Indonesia sendiri belum berkomentar terkait hal ini (flare di laga melawan Myanmar). Namun semoga di pertandingan berikutnya, suporter bisa lebih bijak dengan menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal seperti itu – atau hal-hal lainnya yang bisa merugikan Timnas Indonesia itu sendiri.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: