Otomotif

Review Lengkap SPKLU di Jakarta dan Sekitarnya: Daya, Lokasi, dan Tips Pemakaian

Panduan Lengkap Pengguna EV: Jenis dan Lokasi SPKLU Terbaik di Jabodetabek



NOBARTV NEWS – Transformasi menuju Kendaraan listrik di Indonesia terus mengalami percepatan. Seiring meningkatnya penjualan Mobil Listrik dalam dua tahun terakhir, kebutuhan akan Infrastruktur penunjangnya pun melonjak, terutama ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Wilayah Jabodetabek kini menjadi pusat pertumbuhan infrastruktur EV (Electric Vehicle) dengan jumlah SPKLU terbanyak secara nasional.

Menurut data resmi PLN dan laporan berbagai media nasional, lebih dari 1.500 SPKLU telah terpasang dan aktif di Jabodetabek hingga Juni 2025. Capaian ini merupakan hasil ekspansi agresif dari PLN yang mencatatkan peningkatan pembangunan SPKLU hingga 299% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini tidak hanya ditujukan untuk mendukung kebutuhan pengisian harian di Kota Besar, tetapi juga mengakomodasi Mobilitas saat libur panjang, mudik, serta penggunaan kendaraan listrik dalam perjalanan antarkota.


SPKLU di Jabodetabek: Dari Mall hingga Tol

Peta distribusi SPKLU di Jabodetabek menunjukkan penyebaran yang semakin merata. Beberapa titik utama meliputi:

  • Jakarta Selatan: Kawasan seperti Blok M, SCBD, dan Fatmawati memiliki SPKLU tipe DC fast charging berdaya 100–150 kW yang memungkinkan Pengisian Cepat hanya dalam 30–45 menit.
  • Jakarta Timur: Di Cakung dan sekitarnya, PLN memasang SPKLU dengan daya hingga 200 kW, cocok untuk mobil listrik berkapasitas Baterai Besar seperti Hyundai Ioniq 6 atau BYD Seal.
  • Jakarta Pusat dan Utara: Banyak Gedung Perkantoran serta pusat perbelanjaan seperti Plaza Indonesia, Kelapa Gading Mall, dan Emporium Pluit menyediakan SPKLU Type 2 dengan daya antara 7–22 kW.
  • Tangerang dan Bekasi: Kawasan Perumahan dan niaga seperti BSD, Summarecon, serta rest area tol Jakarta-Cikampek telah dilengkapi SPKLU ganda (DC + AC).
  • Depok: Area Margonda Raya dan pusat perbelanjaan utama sudah memiliki SPKLU yang terhubung ke sistem Charge.IN.

Baca Juga:  Inilah 10 Mobil Listrik Paling Canggih di GIIAS 2025, dari BYD hingga BMW

Total kapasitas pengisian di wilayah ini terus bertambah, didorong oleh Kerjasama antara PLN, BUMN lainnya, hingga swasta seperti Bluebird dan Pertamina NRE.


Jenis SPKLU dan Kinerja Teknologinya

Secara umum, SPKLU dibedakan menjadi dua tipe utama:

  1. DC Fast Charging (CHAdeMO dan CCS2)
    Daya berkisar antara 50 kW hingga 200 kW. Jenis ini mampu mengisi daya kendaraan listrik hingga 80% dalam waktu 30–60 menit. Sangat cocok digunakan di SPKLU tol atau rest area saat perjalanan jauh.
  2. AC Charging (Type 2)
    Umumnya memiliki daya 7 kW hingga 22 kW. Waktu pengisian lebih lama, antara 2–5 jam untuk pengisian penuh, namun sangat cocok untuk penggunaan harian di rumah, apartemen, atau saat parkir di mall.

Stasiun pengisian ini juga terintegrasi dengan Charge.IN dan PLN Mobile, dua aplikasi digital yang menyediakan peta lokasi, status ketersediaan, serta metode pembayaran non-tunai. Fitur reservasi bahkan sedang diujicobakan di SPKLU Jakarta untuk mencegah antrean saat jam sibuk.


Review Pengalaman Pengguna: SPKLU saat Mudik & Harian

Pengalaman mudik menggunakan mobil listrik pada Lebaran 2025 lalu menjadi sorotan penting dalam menilai kinerja SPKLU di Indonesia. Salah satu pengujian oleh media Oto Detik memperlihatkan bahwa SPKLU di Tol Cipali mampu mengisi mobil AION V hingga 75 kWh dalam waktu sekitar 77 menit, dengan biaya Rp207.865. Meski waktu pengisian belum secepat pengisian BBM, pengguna merasa cukup puas karena stasiun dilengkapi fasilitas lengkap dan pelayanan petugas yang responsif.

Baca Juga:  Inilah 10 Mobil Listrik Paling Canggih di GIIAS 2025, dari BYD hingga BMW

Sementara itu, untuk kebutuhan harian di kota besar, pengguna banyak mengandalkan SPKLU mall seperti di Gandaria City, Kota Kasablanka, hingga AEON BSD. Waktu tunggu yang singkat dan kenyamanan lokasi menjadi alasan utama pemilik EV memilih SPKLU tipe AC ini untuk aktivitas sehari-Hari.

Namun, beberapa kendala tetap ditemui, seperti slot charger yang masih terbatas di jam-jam tertentu, serta adanya kendaraan parkir di slot EV tanpa izin. Hal ini menjadi catatan penting bagi pengelola gedung untuk memperketat pengawasan.


Tips Memilih SPKLU yang Tepat untuk Kebutuhan Anda

Agar pengalaman menggunakan kendaraan listrik tetap efisien dan tidak mengganggu mobilitas, berikut beberapa panduan memilih SPKLU yang ideal:

1. Kenali Jenis Konektor Mobil Anda

Pastikan mobil Anda menggunakan soket CHAdeMO, CCS2, atau Type 2 AC. Mismatching jenis soket bisa membuat Anda tidak bisa mengisi daya.

2. Sesuaikan Daya dengan Waktu Tersedia

Jika terburu-buru, cari SPKLU dengan daya minimal 50 kW. Bila punya waktu lebih panjang, SPKLU AC di mall bisa jadi opsi hemat.

3. Manfaatkan Aplikasi Pendukung

Gunakan PLN Mobile atau Charge.IN untuk melihat lokasi SPKLU terdekat, status perangkat, estimasi waktu, dan metode pembayaran.

Baca Juga:  Inilah 10 Mobil Listrik Paling Canggih di GIIAS 2025, dari BYD hingga BMW

4. Pertimbangkan Biaya dan Efisiensi

Biaya pengisian di SPKLU berkisar antara Rp2.467–Rp2.700 per kWh. Mengisi di rumah (home charging) tetap menjadi opsi paling murah (~Rp1.500/kWh).

5. Hindari Antrean di Jam Sibuk

SPKLU di area ramai biasanya padat pada sore hari dan akhir pekan. Pilih waktu di luar jam puncak untuk efisiensi waktu tunggu.


Ringkasan Tabel Lokasi SPKLU Terpopuler

LokasiTipe ChargerDayaCocok untuk
Rest Area Tol Jakarta–CikampekDC Fast (CCS2)100–200 kWMudik dan perjalanan jauh
Gandaria CityAC Type 222 kWPengisian saat belanja
BSD CityDC + AC Combo50–150 kWHarian & lintas kota
CakungDC Fast200 kWMobil EV berkapasitas besar
Kelapa GadingAC Type 211–22 kWKebutuhan rutin kota

Peningkatan signifikan infrastruktur SPKLU di Jabodetabek patut diapresiasi. Namun, pertumbuhan ini harus diimbangi dengan edukasi kepada Masyarakat, baik dalam penggunaan yang benar, etika di area pengisian, hingga pemahaman teknologi EV. Dukungan kebijakan dari pemerintah, insentif kendaraan listrik, dan keterlibatan sektor swasta akan menjadi kunci penting dalam membentuk ekosistem EV nasional yang tangguh dan berkelanjutan.

Dengan pemahaman yang tepat, masyarakat dapat bertransisi menuju era kendaraan listrik tanpa rasa ragu, dan menjadikan SPKLU bukan hanya fasilitas tambahan, melainkan bagian dari Gaya Hidup ramah lingkungan masa depan.


News Thumbnail