NOBARTV NEWS – Dalam langkah tegas yang mencerminkan meningkatnya ketegangan regional, pemerintah Israel mengumumkan bahwa warga negara Israel tidak diperbolehkan bepergian ke Luar Negeri pada tahap ini, menyusul Eskalasi Konflik dengan Iran dan kondisi Keamanan yang memburuk di kawasan Timur Tengah.
Kebijakan ini berlaku secara menyeluruh dan segera, mencakup penangguhan seluruh penerbangan keluar negeri dari bandara internasional Israel, sementara jalur repatriasi bagi warga yang berada di luar negeri sedang digelar secara terbatas dan bertahap.
Keputusan Darurat Pemerintah: Tidak Ada Penerbangan Keluar Negeri
Pernyataan resmi dari pemerintah Israel menyebutkan bahwa seluruh warga dilarang meninggalkan negara untuk alasan apapun dalam waktu dekat, seiring meningkatnya kekhawatiran atas potensi serangan terhadap penerbangan sipil Israel di kawasan udara yang tidak stabil.
Transportasi Udara Israel seperti El Al, Israir, dan Arkia telah menangguhkan semua penerbangan keluar negeri, dan hanya mengoperasikan misi-misi evakuasi masuk (inbound) untuk membawa pulang ribuan warga yang masih terjebak di luar negeri.
“Kami tidak dapat mengambil risiko terhadap Keselamatan warga kami. Semua penerbangan keluar negeri saat ini ditunda tanpa batas waktu, hingga situasi keamanan dapat dipastikan stabil,” kata seorang juru bicara Kementerian Transportasi Israel.
150.000 Warga Israel Terjebak di Luar Negeri
Laporan Reuters menyebutkan bahwa lebih dari 150.000 warga Israel saat ini terdampar di berbagai negara, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Banyak dari mereka merupakan turis, pelajar, atau pelaku Bisnis yang tidak dapat kembali akibat penutupan Ruang udara dan pembatasan perjalanan yang berlaku sejak akhir pekan lalu.
Otoritas Israel telah mulai mengatur penerbangan repatriasi melalui kota-kota seperti Larnaca (Siprus), Athena, Roma, dan Paris, namun kapasitas terbatas dan hanya diprioritaskan untuk kondisi mendesak. Beberapa jalur laut juga disiapkan, termasuk melalui kapal milik Perusahaan Mano Maritime.
Bandara-Bandara di Timur Tengah Tutup, Kawasan Udara Tidak Aman
Konflik terbaru yang dipicu oleh serangan Drone dan rudal Iran ke wilayah Israel, memicu kekacauan lalu lintas udara di seluruh Timur Tengah. Beberapa negara tetangga seperti Yordania, Lebanon, dan Arab Saudi turut menutup sebagian ruang udaranya, sehingga rute penerbangan menjadi sangat terbatas dan berisiko tinggi.
Badan penerbangan sipil Israel bekerja sama dengan pihak internasional untuk memantau dinamika udara dan merancang rute repatriasi yang aman, tetapi belum ada tanda-tanda bahwa kebijakan larangan bepergian keluar negeri akan dicabut dalam waktu dekat.
Warga Diminta Bersabar, Pemerintah Fokus Pulangkan Warga
Kementerian Transportasi Israel mengeluarkan imbauan agar warga tidak mencoba melakukan perjalanan ke bandara atau negara transit secara mandiri, karena hanya akan menambah beban dan ketidakpastian di lapangan.
Transport Minister Miri Regev menyatakan bahwa proses evakuasi akan memakan waktu, dan meminta kerja sama dari semua pihak.
“Kami memahami kecemasan warga, tetapi kesabaran dan koordinasi sangat penting saat ini. Kami akan pulangkan semua warga, tetapi dengan urutan prioritas yang jelas dan pengamanan maksimal,” tegasnya.
Langkah Israel yang melarang seluruh warga bepergian ke luar negeri mencerminkan tingkat ancaman yang sangat tinggi dan belum pernah terjadi sejak dekade terakhir. Dengan puluhan ribu warga masih berada di luar negeri, upaya pemulangan menjadi tantangan logistik dan keamanan yang luar biasa.
Kondisi ini sekaligus menegaskan bahwa kawasan Timur Tengah masih berada dalam bayang-bayang perang terbuka, dan bahwa Mobilitas sipil akan terus terganggu hingga tercapai stabilitas.
📊 Ringkasan Poin Penting
Aspek | Detail |
---|---|
📍 Status Kebijakan | Larangan total warga Israel bepergian ke luar negeri |
📆 Berlaku Sejak | 17 Juni 2025, berlaku hingga waktu yang belum ditentukan |
✈️ Penerbangan Aktif | Hanya repatriasi masuk via El Al, Arkia, Israir |
🌍 Warga Terjebak | ±150.000 di luar negeri, prioritas evakuasi dari Eropa & AS |
⚠️ Alasan Larangan | Ancaman rudal & drone Iran, ketidakamanan ruang udara regional |
🛳️ Jalur Alternatif | Kapal laut (Mano Maritime) untuk repatriasi dari negara-negara dekat |
Nobartv News akan terus memantau perkembangan situasi ini secara real-time, termasuk pembukaan kembali jalur penerbangan, informasi resmi dari otoritas Israel, dan langkah-langkah pengamanan nasional berikutnya.
Untuk pembaca yang memiliki kerabat atau Keluarga di luar negeri, disarankan untuk mengikuti perkembangan melalui saluran resmi dan tidak melakukan perjalanan tanpa instruksi pemerintah.