Fakta Soal Ikan Terbang yang Dikaitkan dengan Isu Gempa Megatrust

NOBARTV NEWS Warga di pesisir Selatan Pulau Jawa dibuat heboh karena banyaknya ikan yang berloncatan atau terbang ke darat. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Mulyadi mengatakan, fenomena tersebut tidak hanya terjadi di wilayahnya, tetapi juga di sepanjang pesisir pantai selatan, dilansir dari Kompas.com, Jumat (30/8/2024).

Fenomena ikan terbang ini juga dicatat terjadi di sejumlah lokasi yang berada di pesisir pantai Selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Ramainya fenomena ikan terbang bahkan dikaitkan warganet dengan potensi gempa Megathrust yang berada di Selatan Indonesia.

Apa Penjelasan Ahli?

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya menegaskan, bahwa fenomena ikan terbang di pesisir Selatan Pulau Jawa tidak ada keterkaitannya dengan Megathrust. Fenomena tersebut lebih disebabkan oleh faktor alam lain, seperti perubahan iklim dan suhu air laut.

“Kejadian itu kan bukan sekarang saja, tapi rutin tahunan. Kalau kajian ilmiahnya itu, dipicu lonjakan populasi ikan berlebih karena terjadi perubahan temperatur air sehingga ikan pada ke pantai,” jelas Asep Kusmana Wijaya, dilansir dari Kompas.com, Rabu (3/9/2024).

Terpisah, dosen Sistematika Hewan dan Iktiologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Rury Eprilurahman mengatakan, fenomena tersebut tidak dapat dikaitkan sepenuhnya dengan bencana.

Meskipun demikian, fenomena ikan terbang ini masih ada kemungkinan kecil yang dapat menjadi indikator adanya bencana alam. Oleh karena itu, diperlukan analisis tanda-tanda atau parameter lain, seperti iklim, kisaran suhu udara dan air, anomali pasang surut, dan sebagainya.

“(Indikator lain yang terukur) biasanya akan disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),” jelas Rury Eprilurahman kepada Kompas.com, Senin (2/9/2024).

Di sisi lain, dosen Departemen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Firman Syaifuddin Akbar menjelaskan, fenomena ikan terbang belum dapat dipastikan sebagai tanda akan adanya gempa.

Meskipun demikian, ada beberapa kejadian bencana alam yang memang dapat dirasakan oleh hewan, seperti anjing di China yang melolong kencang sebelum terjadi gempa besar tahun 1960-an.

“Jadi, bisa jadi pertanda, tetapi mungkin juga tidak,” terang Firman Syaifuddin Akbar kepada Kompas.com, Selasa (3/9/2024).

Lebih lanjut, Rury Eprilurahman menekankan, perlunya peningkatan penelitian ilmiah terkait potensi dan mekanisme gempa megathrust di Selatan Pulau Jawa. Selain itu, kewaspadaan juga perlu ditingkatkan dan jangan sampai menimbulkan ketakutan berlebih.

“Upaya-upaya mitigasi tetap harus selalu dilakukan selagi melakukannya dalam keadaan waspada,” terang Firman Syaifuddin Akbar.

Penyebab Ikan Terbang ke Darat

Lebih lanjut, Rury Eprilurahman mengungkapkan, ikan yang melompat atau keluar dari habitatnya dapat disebabkan oleh beberapa faktor.

Faktor pertama yang menyebabkan ikan terbang ke darat adalah perubahan kondisi air sebagai tempat hidupnya. Kemungkinan, di laut ada perubahan kondisi oksigen, salinitas, maupun suhu yang berkaitan dengan kondisi arus atau upwelling.

“Kedua, bisa karena pengaruh pasang surut air laut sehingga memengaruhi kondisi habitat ikan,” jelas Rury Eprilurahman.

Namun biasanya, fenomena itu disebabkan oleh pasang surut air laut maksimal yang terjadi sekitar bulan mati pada pantai maupun muara.

Penyebab ketiga, apabila ikan terbang malam hari dengan kondisi gelap, bisa jadi disebabkan  karena adanya sumber cahaya. Beberapa jenis ikan cenderung akan mengarah atau bahkan melompat ke sumber cahaya yang dibuat oleh manusia.

Rury Eprilurahman menjelaskan, faktor keempat yang menyebabkan ikan melompat adalah karena ada predator yang mengejar kelompok ikan tersebut.

“Dalam kaitannya dengan gempa Megatrust, sepertinya bukan menjadi indikator yang valid karena masih terjadi di beberapa daerah untuk fenomena ikan melompat ini,” ungkap Rury Eprilurahman.

Menurut Rury Eprilurahman, kejadian tersebut akan cenderung lebih berpengaruh ke fisiologis ikan dalam merespons perubahan kondisi habitatnya.