NOBARTV NEWS Jagat media sosial belakangan ini diramaikan oleh sebuah video yang dikaitkan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip). Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun X dengan nama pengguna @shaimavanillaa. Sejak itu, video ini telah memicu berbagai spekulasi dan perdebatan sengit di kalangan netizen.
Universitas Diponegoro (Undip) baru-baru ini kembali menjadi sorotan publik setelah munculnya video yang diklaim melibatkan mahasiswa KKN mereka. Unggahan video tersebut muncul di media sosial X pada Jumat, 31 Agustus, dari akun @shaimavanillaa.
Dalam cuitannya, akun tersebut menulis, “KKN undip viral lagi nih anjir videonya sangat, ah sudahlah.”
Terdapat juga tambahan keterangan yang menunjukkan adanya dugaan bahwa video tersebut berkaitan dengan skandal lain, seperti pernyataan, “Ada info katanya ada yang hamidun juga. KKN aja barusan selese, kok bisa udah ke detect hamidun. Skandal bagian mana lagi ini.”
Pernyataan ini langsung menarik perhatian pengguna media sosial. Banyak dari mereka yang membagikan tautan video tersebut, sehingga membuatnya semakin viral di platform X. Reaksi netizen pun beragam, mulai dari rasa penasaran hingga kecaman terhadap video dan dugaan skandal yang menyertainya.
Kabar mengenai video kontroversial ini datang di tengah-tengah perhatian publik terhadap kasus duka yang menimpa salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro, dr. Aulia Risma Lestari. Aulia adalah mahasiswa
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi yang baru-baru ini meninggal dunia. Berita kematiannya sempat beredar luas dengan spekulasi bahwa ia menjadi korban perundungan di kampus.
Kematian dr. Aulia telah menjadi pusat perhatian publik dan media setelah adanya dugaan bahwa perundungan selama masa pendidikannya di Undip berkontribusi pada tragedi tersebut. Namun, pihak Universitas Diponegoro dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan, pihak kampus menegaskan bahwa dari hasil investigasi internal, tuduhan perundungan tidak terbukti benar.
“Pernyataan bahwa kematian Almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi selama masa pendidikan di Undip adalah tidak benar,” ujar seorang perwakilan dari Universitas Diponegoro dalam pernyataan resminya.
Pihak universitas menambahkan bahwa dr. Aulia dikenal sebagai mahasiswa yang berdedikasi dan berprestasi selama menjalani pendidikan di kampus.
“Almarhumah merupakan mahasiswi yang berdedikasi dan menunjukkan prestasi dalam pekerjaannya,” lanjut perwakilan kampus.
Meski bantahan terhadap tuduhan perundungan telah disampaikan, pihak universitas juga mengungkapkan bahwa dr. Aulia memiliki masalah kesehatan yang mempengaruhi proses belajarnya. Namun, pihak kampus dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut mengenai masalah kesehatan yang dialami dr. Aulia.
“Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai konfidensialitas medis dan privasi Almarhumah, kami tidak dapat menyampaikan detail masalah kesehatan yang dialaminya selama proses pendidikan,” tambah perwakilan Undip.
Universitas Diponegoro menunjukkan komitmen untuk menerapkan kebijakan ‘zero bullying’ di Fakultas Kedokteran mereka dan siap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menindaklanjuti fakta-fakta valid mengenai kasus ini.
“Kami sangat terbuka dengan fakta-fakta valid lainnya di luar hasil investigasi yang telah kami lakukan. Kami siap berkoordinasi dengan pihak manapun untuk menindaklanjuti tujuan pendidikan dengan menerapkan ‘zero bullying’ di Fakultas Kedokteran UNDIP,” tutup pernyataan tersebut.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
