NOBARTV NEWS Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan langkah penting dalam upaya melawan wabah polio di Jalur Gaza. Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Kamis (29/8), WHO mengungkapkan bahwa akan ada komitmen awal untuk jeda kemanusiaan khusus wilayah yang dirancang untuk mendukung kampanye vaksinasi polio yang akan dimulai pada 1 September. Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengatasi krisis kesehatan di wilayah yang tengah mengalami ketegangan.
Rik Peeperkorn, perwakilan WHO untuk Wilayah Pendudukan Palestina, menegaskan bahwa cakupan vaksinasi yang mencapai 90 persen adalah target utama dari kampanye ini.
“Sekarang sangat penting bagi kami untuk mencapai cakupan vaksinasi 90 persen,” kata Peeperkorn dalam konferensi pers virtual yang diadakan dari Gaza.
Peeperkorn menambahkan bahwa kampanye vaksinasi ini akan dilaksanakan dalam dua putaran terpisah, yang dirancang untuk memastikan bahwa sebanyak mungkin anak-anak mendapatkan perlindungan dari polio.
Pentingnya kampanye ini tidak bisa diremehkan, mengingat polio adalah penyakit yang sangat menular dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen serta kematian. Dengan adanya wabah polio baru-baru ini, WHO memandang tindakan segera sebagai langkah kritis untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut di antara populasi anak-anak di Gaza.
Dalam konteks ini, Peeperkorn menyambut baik adanya komitmen awal untuk jeda kemanusiaan khusus wilayah selama kampanye tersebut.
Jeda kemanusiaan ini merupakan sebuah perjanjian yang melibatkan berbagai pihak untuk memberikan akses yang lebih baik kepada fasilitas kesehatan dan para pekerja kesehatan masyarakat selama kampanye vaksinasi.
Jeda ini juga dimaksudkan untuk memastikan bahwa anak-anak yang mungkin tidak dapat mengakses fasilitas kesehatan dapat tetap menerima vaksin polio yang diperlukan.
Peeperkorn menekankan perlunya dukungan dari semua pihak terkait untuk memungkinkan anak-anak dan keluarga mereka mendapatkan akses yang memadai ke fasilitas kesehatan.
“Kami mendesak semua pihak untuk mengizinkan anak-anak dan keluarga mereka mengakses fasilitas kesehatan dan pekerja kesehatan masyarakat selama jeda kemanusiaan ini,” kata Peeperkorn.
Jeda kemanusiaan yang disepakati melibatkan kerjasama dengan unit kemanusiaan tentara Israel (COGAT). Menurut informasi yang diterima, jeda ini akan dibagi menjadi tiga fase: pertama, jeda tiga hari di zona tengah Gaza, diikuti oleh jeda tiga hari di zona selatan, dan kemudian jeda tiga hari lagi di zona utara. Pembagian ini bertujuan untuk memastikan cakupan yang luas dan efektif di seluruh wilayah Gaza.
Langkah ini tentunya akan menjadi tantangan yang signifikan, mengingat situasi kemanusiaan yang kompleks di Gaza. Namun, WHO dan mitra kemanusiaan lainnya berharap bahwa jeda ini akan memungkinkan pelaksanaan kampanye vaksinasi dengan lebih lancar dan mencapai hasil yang diinginkan.
Penerapan jeda kemanusiaan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi petugas kesehatan untuk mengakses daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau dan memastikan bahwa vaksin polio dapat diberikan kepada semua anak yang membutuhkan.
Vaksinasi adalah salah satu strategi paling efektif dalam mengendalikan dan mencegah penyebaran penyakit menular. Dalam konteks polio, vaksinasi massal telah terbukti berhasil menurunkan angka kasus secara signifikan di banyak negara.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: