NOBARTV NEWS Presiden terpilih Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, mengungkapkan keterbukaannya terhadap bergabungnya partai-partai yang sebelumnya menjadi lawan politiknya, termasuk Partai NasDem di bawah kepemimpinan Surya Paloh. Pernyataan ini disampaikan oleh Prabowo dalam pidatonya pada penutupan Kongres ke-III NasDem di Jakarta, Selasa malam (27/8).
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa perbedaan pendapat politik sebelum pemilihan umum merupakan hal yang wajar. Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana semua pihak dapat bersatu setelah proses pemilihan selesai untuk bekerja sama dalam pemerintahan.
“Ndak papa anda dulu dukung Anies, Enggak apa-apa,” ungkap Prabowo disambut dengan tawa oleh hadirin yang hadir dalam acara tersebut.
“Lho kenapa ketawa? Bener rakyat butuh pilihan. Tapi sekarang ayo kita bersatu, gabung, bekerja sama,” imbuhnya.
Prabowo juga mengungkapkan bahwa tidak ada masalah dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini bergabung dengan koalisi pemerintahan yang dipimpinnya bersama Gibran Rakabuming Raka.
Khusus untuk PKB, Prabowo berharap agar partai yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar tersebut tidak akan berpaling dari koalisi pemerintahan di tengah jalan.
“Sama PKS ayo terima kasih bergabung, PKB terima kasih bergabung, jangan pergi lagi tapi. Bergabung terima kasih. Sekarang aku nunggu mana yang mau gabung lagi?” tutur Prabowo dengan nada humoris.
Prabowo menyadari pentingnya membangun koalisi yang besar dan inklusif dalam menjalankan pemerintahan Indonesia, yang dikenal sebagai negara dengan wilayah yang luas dan beragam.
Dalam pidatonya, Prabowo menyebutkan bahwa koalisi besar adalah hal yang wajar bagi negara sebesar Indonesia, yang luasnya dapat dibandingkan dengan gabungan puluhan negara di Eropa.
“Ada yang mengatakan koalisi gemuk banget? Bangsa kita besar, bangsa Indonesia itu sama dengan Eropa, Eropa berapa? 28 negara. Kita satu negara,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prabowo menceritakan hubungan pribadinya dengan Surya Paloh, yang telah terjalin sejak lama. Ia mengenang momen-momen ketika mereka masih bersama di Partai Golkar pada awal tahun 2000an.
“Saya dulu anak buah Pak Surya Paloh, beliau ketua Dewan Pertimbangan, saya anggota. Sekarang Pak Surya Paloh anak buah saya,” ungkap Prabowo.
Dalam acara penutupan Kongres NasDem, Prabowo juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan dan kerja sama yang telah diberikan oleh partai-partai yang bergabung dalam koalisi pemerintahannya.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi yang solid antara berbagai partai politik sangat penting untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada dan untuk memastikan bahwa pemerintahan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Selain itu, Prabowo juga menyinggung mengenai proses politik yang dinamis dan seringkali melibatkan berbagai macam pergeseran dan perubahan.
Ia menekankan bahwa meskipun perbedaan pandangan politik mungkin terjadi, yang terpenting adalah bagaimana semua pihak dapat bersatu dan bekerja sama untuk kepentingan bersama bangsa dan negara.
Dalam penutupan pidatonya, Prabowo menyampaikan pesan kepada semua pihak untuk terus bergerak maju dan berkomitmen dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Ia mengajak semua pihak untuk berfokus pada tujuan bersama dan tidak terjebak dalam perbedaan politik yang mungkin terjadi di masa lalu.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: