NOBARTV NEWS – Tak bisa dipungkiri, popularitas yang didapatkan pemain muda ADO Den Haag Rafael Struick meningkat pesat pasca ia membela Timnas Indonesia. Hal tersebut ia ceritakan kepada klub yang dibelanya itu.
Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu, tiga pemain naturalisasi Timnas Indonesia akhirnya menjalani debutnya bersama skuad Garuda. Ketiga pemain yang dimaksud adalah Shayne Pattynama, Ivar Jenner, dan Rafael Struick. Namun menarik untuk mengetahui dua nama terakhir yaitu Jenner dan Struick.
Dua pemain yang masih sangat belia ini dinaturalisasi baru-baru ini sekali. Bahkan, tak lebih dari satu bulan pasca melakukan sumpah WNI di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, keduanya langsung mendapat panggilan untuk memperkuat Timnas Indonesia di ajang FIFA Matchday pada bulan Juni tersebut.
Saat itu, PSSI menjadwalkan skuad Garuda untuk bertemu dengan dua tim pada bulan tersebut. Dua tim yang dihadapi skuad Timnas Indonesia adalah negara asal timur tengah Palestina dan negara asal Amerika Latin Argentina. Laga melawan Palestina disajikan pada 14 Juni di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Adapun pertandingan melawan juara Piala Dunia 2022 Argentina dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.
Kabar baiknya, dalam dua pertandingan tersebut, Rafael Struick dan Ivar Jenner yang baru mendapat kesempatan langsung diturunkan. Bahkan, untuk Rafael sendiri, winger lincah milik ADO Den Haag selalu dimainkan sebagai starter oleh Shin Tae-yong. Secara berturut-turut, Rafael selalu dipasang di kedua laga itu.
Kabar baiknya, meskipun dalam kedua laga itu Timnas Indonesia gagal mencatatkan kemenangan, namun Rafael Struick mampu menampilkan permainan terbaiknya. Ia mendapat pujian dari pelatih hingga netizen Indonesia. Bahkan, popularitas Rafael semenjak saat itu meningkat pesat. Akun media sosialnya diikuti banyak orang, gerak-geriknya di mana pun tempat ia berada ketika di Indonesia jadi sorotan banyak orang.
Hal itu Rafael ceritakan ketika melakukan wawancara dengan klubnya ADO Den Haag beberapa hari lalu.
“Kami ingin melakukannya di pusat perbelanjaan, tetapi saya tidak bisa jalan di sana. Ketika saya pertama kali tiba di bandara, saya jarang dikenali orang-orang. Itu berubah setelah saya bermain melawan Argentina. Kemudian itu menjadi sebuah kegilaan yang nyata,” kata Rafael Struick.
“Tapi semua orang bersikap positif. Saya tidak pernah mendapatkan pesan negatif. Mungkin itu cara masyarakat Indonesia memperlihatkannya. Anda akan cepat diterima dengan baik,” ucapnya menambahkan.
“Saat saya datang di hari pertama latihan, mereka secara tiba-tiba memanggil saya ‘superstar. Mereka terus melakukan itu, bahkan ketika berjalan berpapasan,” katanya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Power netizen