NOBARTV NEWS – Tiga pemain Ulsan Hyundai Motors FC dikenai hukuman dari Komite Disiplin KFA (Federasi Sepakbola Korea Selatan). Ketiganya diketahui melakukan rasisme kepada pemain asal Asia Tenggara. Asnawi Mangkualam Bahar yang kebetulan bermain di salah satu klub Korea memberikan tanggapannya.
Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu, tiga pemain klub divisi utama Liga Korea Selatan Ulsan Hyundai Motors melakukan ucapan bernada ‘rasis’ di akun media sosial instagramnya. Tiga pemain yang dimaksud adalah Park Yong-woo, Lee Myung-jae, dan Lee Kyu-seong.
Tindakan rasisme itu diawali dari sebuah unggahan di akun media sosial instagram milik Lee Myung-jae. Saat itu Lee Myung-jae menanggapi performanya lewat media sosialnya tersebut. Sebagai rekan setim, Park Yong-woo dan Lee Kyu-seong turut berkomentar.
Dalam percakapan itu, muncul nama satu pemain yakni Sasalak Haiprakorn. Diketahui, Sasalak merupakan pemain asal Thailand yang pada tahun 2021 lalu sempat bermain untuk Ulsan Hyundai Motors sebagai pemain pinjaman.
“Kuota pemain Asia Tenggara terlalu kuat,” tulis Kyu-seong di kolom komentar Lee Myung-jae.
Rekannya yang lain, Jung Seung-hyun turut memberikan komentarnya.
“Itu sangat luar biasa,” balas Jung Seung-hyun.
Menerima dua komentar dari rekan setimnya itu, Lee Myung-jae pun membalasnya. Namun balasan dari sang pemain justru terindikasi sebagai sesuatu tindakan rasisme.
“Itu karena kalian, kuota ASEAN,” kata Myung-jae.
“Performa Sasalak sangat gila,” tulis Yong-woo.
Meski pada awalnya percakapan tersebut adalah sebuah candaan belaka, namun candaan tersebut kental dengan aroma rasisme. Warganet Korea Selatan pun langsung memberikan komentar sekaligus menyayangkan komentar ketiga pemain tersebut.
Atas hal tersebut, manajemen Ulsan Hyundai Motors sudah melakukan permintaan maaf kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Tak hanya itu saja, Komite Disiplin (Komdis) KFA juga menghukum ketiga punggawa Ulsan Hyundai tersebut.
Komdis KFA melarang ketiganya bermain selama satu kali pertandingan. Tak hanya itu saja, KFA juga memberikan denda materi berupa 15 juta won. Selain itu, kepada klub yang bersangkutan, KFA mendenda Ulsan Hyundai sebesar 30 juta won buntut perilaku para pemainnya tersebut.
Menanggapi hal tersebut, salah satu media asal Korea Selatan Newsis meminta pendapat pemain Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam Bahar. Diketahui, Asnawi merupakan pemain asal Asia Tenggara (Indonesia) yang kini tengah meniti karier sepakbolanya di klub Korea Selatan Jeonnam Dragons. Pemain yang pernah berseragam PSM Makassar itu mengaku tidak tahu pasti dengan permasalahan yang diterima oleh tiga pemain Ulsan tersebut.
“Saya tidak tahu secara pasti tentang permasalahan itu,” kata Asnawi pada Newsis.
Meskipun demikian, Asnawi mengaku sangat menyayangkan kejadian itu. Secara pribadi, bek sayap Timnas Indonesia mengaku tak pernah mengalami hal serupa (rasisme di Korea Selatan).
“Tapi saya menyesali adanya rasisme di K League. [Sejauh ini] Saya belum pernah mengalami perlakuan rasisme di Korea atau di K League,” katanya menambahkan.
“Menurut saya, kita harus saling menghargai sesama manusia yang hidup berdampingan, baik ras, daerah asal, dan kota asal. Namun yang pasti kita harus bisa saling menghargai,” ujarnya menutupi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Hukuman yg layak
Biar tdk menular