Timnas Indonesia

Lebih Besar dari Klub Sebelumnya, Segini Gaji Marselino Ferdinan di KMSK Deinze



NOBARTV NEWS – Tak banyak informasi yang bisa kita dapatkan terkait gaji pesepakbola profesional di Indonesia. Namun baru-baru ini, tersiar berita bahwa salah satu pemain abroad yakni Marselino Ferdinan yang mendapatkan gaji jauh lebih banyak ketika ia bermain di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, secara umumnya, kita tentunya tahu kalau gaji pesepakbola profesional yang berkarier di Liga Indonesia jauh lebih banyak dari Liga tetangga. Akan tetapi, informasi terkait nominal berapa jumlah gaji untuk setiap pemain tersebut sulit untuk kita dapatkan. Hanya beberapa pemain yang secara blak-blakan mengaku soal gaji yang diterimanya. Itupun, mereka tidak menyebut nominalnya. Hanya saja, mereka membandingkan gaji yang sekarang dengan yang diterimanya ketika bermain di klub Indonesia.

Salah dua pemain yang diketahui mendapatkan gaji kecil adalah Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam Bahar. Kedua pemain abroad itu disebut mendapatkan gaji yang jauh lebih kecil dibandingkan ketika main di Indonesia. Sebelum membela Tokyo Verdy (J2 League), Pratama Arhan bermain untuk PSIS Semarang. Sementara Asnawi, ia merupakan eks pemain PSM Makassar sebelum pindah ke Ansan Greeners dan kini bermain untuk Jeonnam Dragons.

Baca Juga:  Kejutan! STY Panggil 3 Pemain Naturalisasi untk Piala AFF 2024

Di Tokyo Verdy, Arhan hanya mendapatkan gaji senilai 4-5 juta yen. Jika dikonversi menjadi rupiah, maka jumlahnya adalah 400 sampai 500 juta pertahun. Dan jika jumlah gaji itu dibagi ke dalam 12 bulan, maka setiap bulannya Arhan mendapatkan 40 juta-an. Jumlah tersebut tentunya jauh lebih kecil dibandingkan ketika ia main di PSIS Semarang. Di klub asal Jawa Tengah itu, gaji Arhan mencapai 1,3 miliar rupiah pertahunnya.

Adapun Asnawi, sang pemain sendirilah yang menceritakan kalau di Korea Selatan, ia tidak mendapatkan bayaran tinggi. Bahkan kata Asnawi, gaji di Indonesia sebanyak tiga kali lipat dibanding dengan gaji yang diterimanya saat ini. Kala itu, orangtuanya sampai melarangnya untuk bermain di negeri ginseng itu.

“Awalnya, orang tua saya tidak setuju. Terutama terkait gaji pertama. Gaji di Korea Selatan sangat kecil ketimbang di Indonesia,” ujar Asnawi beberapa waktu lalu.

“Mungkin kalau saya bertahan di Indonesia, saya bisa mendapatkan gaji tiga kali lipat daripada di Ansan Greeners,” ujarnya memungkasi.

Berbeda dengan dua rekannya tersebut, Marselino Ferdinan yang saat ini berstatus sebagai pemain KMSK Deinze justru mendapatkan bayaran lebih tinggi dibanding sebelumnya. Ketika bermain di Indonesia, Marselino tercatat sebagai pemain Persebaya Surabaya.

Baca Juga:  Media Vietnam usai Skuad Garuda Permalukan Arab Saudi: Indonesia Ciptakan Gempa!

Dilansir dari sportstars.id, “Gaji Marselino Ferdinan di KMSK Deinze diketahui mencapai Rp3,91 miliar.”

Dengan demikian, maka jika dihitung perbulan, Marselino mendapatkan rata-rata 325 juta untuk setiap bulannya. Berarti, untuk setiap minggunya, ia mendapat rata-rata 81 juta. Dan jika dirincikan lagi dengan rata-rata, maka setiap harinya ia diberi 11 juta – perjam 458 ribu – atau 7 ribu rupiah untuk setiap menitnya.

Bahkan, tak menutup kemungkinan jika gaji yang diterimanya itu akan semakin naik seiring dengan performa apiknya bersama klub divisi kedua Liga Belgia itu. Lalu, yang jadi pertanyaan adalah, kenapa gaji Marselino lebih tinggi dibandingkan Arhan dan Asnawi?

Di liga-liga Eropa, biasanya ada aturan minimum untuk gaji pemain non Eropa. Seperti di Liga Belanda misalnya. Di Liga Belanda, pemain non Eropa minimal akan mendapatkan 25 ribu euro atau 429,5 juta rupiah untuk tiap bulannya. Jadi, bukan hal yang mustahil jika gaji yang didapatkan Marselino itu karena aturan serupa yang juga diterapkan oleh Liga Belgia.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Lebih Besar dari Klub Sebelumnya, Segini Gaji Marselino Ferdinan di KMSK Deinze yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

One Comment