NOBARTV NEWS – Pengamat sepakbola Indonesia Mohamad Kusnaeni menilai pembicaraan kontrak Shin Tae-yong seharusnya tidak dilakukan secara tergesa-gesa.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu, dalam sebuah wawancaranya dengan media asal Korea Selatan Naver TV, Shin Tae-yong mengungkapkan sebuah fakta yang menggemparkan. Eks pelatih Timnas Korea Selatan itu menyebut kebersamaannya dengan Timnas Indonesia akan berakhir setelah Piala Asia 2023 usai.
Shin mengaku kalau ia dan Erick Thohir sudah pernah bertemu dan membahas masalah kontrak. Namun kala itu, STY disebut-sebut akan diberikan target oleh PSSI. Target tersebut akan menjadi dasar PSSI memikirkan ulang terkait kontrak sang pelatih. Jika Shin memenuhi target yang ditetapkan, maka PSSI akan memberikannya sodoran kontrak baru.
Akan tetapi, dengan apa yang disampaikannya kemarin, ia mengisyaratkan diri kalau akan meninggalkan kursi kepelatihan Timnas Indonesia.
“Saya berkomunikasi dengan Erick Tohir dengan baik, saya harus menyelesaikan tugas yang harus saya lakukan. Saya akan bekerja hingga Piala Asia,” kata Shin Tae-yong dilansir dari Best Eleven.
“Indonesia punya banyak fans luar biasa. Makanya saya hanya bisa menyesali kegagalan menggelar Piala Dunia U-20,” ujarnya menambahkan.
“Saya paham bagaimana rasanya penyesalan tersebut. Saya mau menenangkannya pada Piala Asia Januari tahun depan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir langsung menanggapi ucapan Shin tersebut. Dalam keterangannya, Erick juga mengakui jika pertemuannya dengan Shin beberapa waktu lalu membahas masalah kontrak sang pelatih.
“Memang sudah ada pembicaraan dengan coach Shin Tae Yong, bahwa kan beliau itu kontraknya habis di bulan Desember. Ya kan opsinya perpanjang atau tidak perpanjang. Kan kita ada kesepakatan bahwa kita akan mempersiapkan sampai Piala Asia,” ujar Erick Thohir.
“Nanti di bulan Oktober itu ada kualifikasi Piala Dunia yang harus kita hitung ulang. Jadi antara kedua belah pihak menyepakati, dan saya rasa ini hal yang gentleman, tidak ngomong di belakang,” tambahnya.
Namun sayangnya, pembicaraan kontrak tersebut mendapatkan sorotan negatif dari salah satu pengamat sepakbola Indonesia Mohamad Kusnaeni. Pria yang biasa disapa Bung Kus itu menyayangkan topik yang dibahas keduanya yaitu terkait kontrak. Menurutnya, kontrak STY seharusnya tidak dibicarakan dengan tergesa-gesa.
“STY sudah bertemu dengan pak Erick. Itu sudah baik agar STY merasa diperhatikan oleh ketua federasi. Sebelumnya pak Iwan Bule juga memperhatikan betul STY,” buka Bung Kus.
“Itu yang harus dilakukan oleh pak Erick. Tapi pembicaraan kontrak tidak perlu tergesa-gesa. Indonesia masih perlu memperhatikan beberapa pertandingan internasional ke depan. Ada uji coba lawan Palestina dan Argentina, kemudian puncaknya nanti di Piala Asia,” tambah pengamat dan juga komentator sepakbola yang sering wara-wiri di televisi Indonesia ini.
“Menurut saya, ukuran itu tidak hanya soal gelar atau prestasi. Tapi peningkatan level permainan juga bisa jadi pertimbangan,” katanya menutupi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Perlu pengamatan yg matang
Lokal ored akan senang melihat ini😁
Ya betul sekali