NOBARTV NEWS – Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memberikan kesan pertamanya ketika awal kali berjumpa Asnawi Mangkualam Bahar. Eks pelatih Seongnam Ilhwa itu langsung dibuat terkesan oleh fullback anyar Jeonnam Dragons itu.
Sebagaimana diketahui, Asnawi bisa dibilang sebagai anak emasnya Shin Tae-yong. Lewat koneksinya, Asnawi akhirnya berkiprah di klub divisi kedua Korea Selatan Ansan Greeners. Kedatangan Asnawi saat itu sangat dipengaruhi oleh peran Shin.
Shin saat itu berani menjamin Asnawi merupakan pemain yang tak akan membuat Ansan Greeners merugi. Akibat pengaruh Shin itu, Ansan pun akhirnya berani mengontraknya.
Satu tahun pertama di klub berjuluk The Green Wolves itu, Asnawi masih menyesuaikan diri. Ia bahkan sampai terlempar dari tim utama dan hanya berlatih dengan tim cadangan.
Namun pada akhirnya, di musim keduanya di Korea Selatan, Asnawi tampil gemilang. Bersama The Green Wolves, Asnawi mencatatkan dua gol dan dua assist. Jika ditotal, Asnawi sudah tampil sebanyak 42 kali di semua ajang bersama Ansan Greeners. Di klub tersebut, ia total membuat 2 gol dan 3 assist.
Penampilan cemerlangnya itu membuat Ansan memberikan kontrak baru kepadanya. Namun sayangnya, bek sayap Timnas Indonesia itu hijrah di musim dingin ini. Asnawi pindah ke klub kasta kedua Korea Selatan lainnya Jeonnam Dragons. Jeonnam kepincut dengan eks pemain PSM Makassar ini sejak Jeonnam duel dengan Ansan Greeners pada musim lalu. Penampilan spartan dan ngotot juga menjadi alasan Jeonnam mendatangkannya.
Hal itu pula yang menjadi alasan Shin Tae-yong menyukainya. Kepada media Korea Selatan Naver, Shin Tae-yong menceritakannya. Ia mengaku tertarik sejak pertama kali melihat video sang pemain. Shin juga suka dengan semangat bertarung yang dimilikinya.
“Asnawi menarik perhatian saya dari pertama kali melihat di video. Saya suka semangat bertarungnya, dia benci kalah dan bagaimana bahwa dia tak gampang menyerah,” kata Shin Tae-yong.
“Ketika saya merekomendasikan ke Ansan Greeners, pelatih Kim Gil-sik (pelatih Ansan Greeners waktu itu) memanggil saya langsung. Saya katakan saya bisa jamin dia,” ujarnya menambahkan.
Apa yang dikatakan Shin tersebut akhirnya benar-benar terbukti. Kepada sang pemain, Shin juga menitipkan pesan khusus di awal karir Asnawi di Korea Selatan.
“Korea suka sepak bola yang bernyali. (Asnawi) kamu jangan menyerah dengan mudah. Ansan bukan tim yang sangat kaya, tetapi lingkungannya bisa jadi tantangan. Pergi dan belajarlah yang banyak,” kata Shin kepada anak asuhnya itu.
“Di timnas, dia (Asnawi) jadi yang membantu saya. Ini adalah gaya Korea, saya bicara ke mereka mengapa saya marah. Budaya yang berbeda, sangat sulit mengerti apa yang dikatakan saya.”
“Asnawi bertindak sebagai jembatan bagi saya dan pemain lain (di timnas),” ujarnya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Jiwa petarung asnawi, selalu ingin menang
Mantap Asnawi, dia selalu ingin menang. Tapi harus dibarengi Juga dengan kerja keras dan pantang menyerang ketika bermain dilapangan, tapi sayangnya Asnawi permainannya masih jauh dari kata bagus, semoga terus ditingkatkan lagi.
Bermental juara
Di piala AFF 2022 performanya memang menurun dibanding Piala AFF 2020
Asnawi bermental baja bisa bertahan di luar negeri selama 2 tahun, kebanyakan pemain Timnas rindu rumah
Mental bagus