NOBARTV NEWS – Salah satu petinggi Arema FC Tatang Dwi Yulianto mengungkapkan kemungkinan pihaknya untuk membubarkan Arema buntut dari berbagai masalah yang dialami oleh timnya saat ini. Menpora RI Zainudin Amali pun menanggapi isu tersebut.
Sebagaimana diketahui, Arema menjadi kambing hitam sampai saat ini. Tim asal Jawa Timur itu menjadi pesakitan. Mereka ditolak di sana-sini, dibenci oleh suporter lainnya, dan puncaknya adalah ‘berantem’ dengan suporter sendiri.
Pada Minggu, 29 Januari kemarin, ratusan Aremania berdemo di depan Kantor Arema FC. Bukannya damai, aksi demo tersebut berakhir dengan ricuh. Meski tak ada korban meninggal, namun tak sedikit korban yang mengalami luka-luka. Para pendemo menuntut klub untuk bertindak nyata di balik peristiwa Tragedi Kanjuruhan. Para Aremania menganggap pihak klub tak seserius pendemo yang menyuarakan pengusutan tragedi dengan setuntas-tuntasnya.
Tidak sekadar bentrok, kantor Arema juga dilempari batu oleh suporternya sendiri. Atas kegaduhan tersebut, salah satu petinggi Arema FC Tatang Dwi Yulianto angkat suara.
“Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal,” paparnya usai kejadian itu.
“Tentu kami merespon atas insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa. Jika sebelumnya kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya. Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” ujarnya menambahkan.
Menpora RI Zainudin Amali mendengar kabar tersebut. Pria yang juga mencalonkan diri sebagai Waketum PSSI periode 2023-2027 ini angkat suara seandainya Arema FC bubar.
Amali tak tahu menahu dengan hal tersebut. Katanya, keputusan Arema entah untuk membubarkan diri atau tidak masuk dalam wewenangnya.
“Enggak tahu, itu di luar (kewenangan) kita,” kata Amali di Kantor Kementrian Pemuda dan Olahraga, Senin kemarin.
Amali juga menjawab soal respon negatif beberapa suporter lawan yang salah satunya adalah melakukan lemparan kepada bus milik Arema FC.
“Oh yang mengganggunya yang kita suruh kejar tidak yang lain. Jangan mengorbankan klub. Jangan ada orang yang mengganggu itu, kemudian kompetisi kita hentikan. Tidak boleh. Pengganggunya yang kita cari, kita hukum,” lanjut pria asal Gorontalo ini.
Untuk diketahui, andai Arema benar-benar membubarkan diri, maka klub berjuluk Singo Edan ini akan mendapatkan hukuman yang tak kecil. Berbagai denda dari Komdis PSSI akan diterima oleh mereka. Tak hanya dari Komdis saja, mereka juga akan dihukum dinyatakan karena melanggar regulasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Maju kena mundur kena.. dilema
Begitulah kehidupan di Liga Indonesia
Simalakama 😂
Jika dibubarkan musim ini bisa berpengaruh terhadap jadwal liga, kalo mau dibubarkan lebih baik musim depan
Nah itu dia bubar sekarang takutnya mengganggu jalannya kompetisi sedangkan kalau lanjut main pun tidak ada yang memberi stadion dan musim depan pun belum tentu selesai wes mumet
Si iwan budianto tuh suruh tanggung jawab
Kalau bisa jangan bubar, hukum aja degradasi kek ke liga 2 atau 3, kasihan para pemain butuh makan juga.
IB salah satu Exco PSSI??
Kalau mau dibubarkan pun jangan sekarang takutnya akan mempengaruhi jalannya kompetisi yg sudah diatur
Jadi Musafir FC 😂
Drpd bubar mending degradasi saja ke liga 2 atau 3 dan poin yang sekarang ya tergantung liga mau dihapus atau di w.o kan semua lumayan kan dapat 3 poin gratis
Itu juga opsi yg bagus
Mirip judul film warkop DKI 😂
IB lagi mikir cari jalan😂
Ya petinggi klub Arema
Ruwet ruwet 🤣