Timnas Indonesia

Pernah Nyalon Jadi Ketum PSSI, Kurniawan Dwi Yulianto Blak-blakan Terkait Jual-Beli Suara di KLB 2016

TOPIK BERITA : NOBARTV NEWSKLB PSSIKurniawan DYPSSI


NOBARTV NEWS – Tahun 2016 akan menjadi tahun tak terlupakan bagi legenda Timnas Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto. Saat itu, Kurniawan mencalonkan diri sebagai salah satu Ketum PSSI pada Kongres Luar Biasa. Ia sangat-sangat kecewa karena praktek jual-beli suara dilakukan secara terang-terangan.

Dalam KLB tersebut, Kurniawan bersaing dengan 8 nama lainnya yakni Letjen TNI Edy Rahmayadi, Moeldoko, Sarman El Hakim, Prof. Djohar Arifin Husin, Eddy Rumpoko, Tonny Apriliani, Bernhard Limbong, dan Erwin Aksa.

Kurniawan menjadi satu-satunya calon yang berstatus sebagai mantan pesepakbola nasional. Namun ia begitu kecewa dan mengaku kapok untuk mengikuti konsestasi PSSI lagi. Termasuk dengan pemilihan Ketua Umum PSSI pada KLB Pebruari 2023 mendatang ini.

Dalam salah satu podcastnya bersama mantan Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Abraham Samad, Kurniawan Dwi Yulianto menceritakan soal isu miring jual-beli suara dalam KLB PSSI.

“Yang saya dengar iya, saya tak berani memastikan. Saya hanya berani memastikan 2016 saya sempat mencalonkan. Saya saat itu tergerak, saya kalah tuh pasti, saya merasa,” buka Kurniawan Dwi Yulianto dalam podcast tersebut.

Baca Juga:  Taklukkan Arab Saudi 2-0, Ranking FIFA Timnas Indonesia Naik Signifikan

“Yang saya inginkan membuka para senior-senior yang paham organisasi silakan masuk, saya berharapnya pesepak bola yang tahu organisasi, manajemen ada di dalam. Niat saya untuk membukakan mereka,” tambahnya.

Kurniawan mengaku kaget karena secara tiba-tiba, ia mendapatkan telepon dari orang yang tak ia kenal. Seseorang itu bahkan menanyakan siapa orang yang berada di balik Kurniawan sehingga ia berani mencalonkan diri.

“Apa yang terjadi saya kaget 2016, saya diteleponin yang bahkan saya ga kenal. ‘Kurniawan di belakangnya ini siapa sebenarnya.’ Saya tanya kenapa, terus dijawab, ‘Saya bisa dapatkan sekian suara, satu suara sekian.’ Oh ternyata begitu,” kata Kurniawan lagi.

“Saya bilang, oh enggak. Saya kalah pasti, modal saya kebaikan saja. Yang ke saya yang lain ga tahu. Makanya dia nanya di belakang saya siapa. Itu tahun 2016. Mudah-mudahan gak ada lagi, saya gak tahu,” tutur asisten pelatih Como FC itu.

Baca Juga:  Tahun Depan, Timnas Indonesia Pakai Jersey Baru di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Lebih miris lagi, Kurniawan sampai dibuntuti ketika hendak menuju toilet. Seseorang yang membuntutinya itu ingin membeli suara Kurniawan atau nama siapapun yang ingin dibeli suaranya.

“Faktanya saya gak tahu, kemungkinan ya mungkin-mungkin saja, votersnya gak bisa jaga, tapi saya gak berani (bilang) pasti ada, kemungkinan, bisa iya bisa enggak. Ya itu best of my experience. Saat di kongres saja ke toilet, ada orang yang minta suara kepada saya. ‘Kurus, bisa gak dapatin sekian suara. Nanti satu suara kami berani bayar sekian.”

“Pas itu gak sampai ratusan (juta). Terus kata dia, ‘Ya cari kan dari Jawa siapa tahu ada yang ini (mau).’ Saya bilang jelek-jelek gini calon juga ya, bukan calo. Tapi saya gak tahu itu siapa, mungkin calo, saya berani ngomong karena saya alami itu. Yang lain ga berani (bahas),” tutup eks pemain Timnas Indonesia yang pernah membawa skuad Garuda ke Piala Asia 1996, 2000, dan 2004 itu.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Pernah Nyalon Jadi Ketum PSSI, Kurniawan Dwi Yulianto Blak-blakan Terkait Jual-Beli Suara di KLB 2016 yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

7 Comments