Komentar Menpora Soal Gagalnya Sandy Walsh dan Elkan Baggott Bela Timnas Indonesia

NOBARTV NEWS – Pemerintah RI dalam hal ini Menpora Zainudin Amali akhirnya buka suara terkait gagalnya Sandy Walsh dan Elkan Baggott membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2022. Padahal, proses naturalisasi Sandy sempat dikebut agar sang pemain bisa membela Timnas Indonesia di even tersebut.

Diketahui, beberapa waktu lalu, dua pemain naturalisasi yakni Sandy Walsh dan Jordi Amat resmi menjadi WNI. Proses yang dilalui keduanya untuk menjadi WNI sangat panjang. Dimulai dari tes fisik lalu wawancara. Kemudian menjalani sidang dari satu rapat ke rapat lainnya. Hingga menunggu Keppres RI yang amat dinanti-nanti. Dan pada akhirnya melakukan sumpah setia dan berakhir pada surat FIFA terkait persetujuan pindah federasi.

Proses itu tidaklah sebentar. Banyak pihak yang terlibat di dalamnya. Seperti Badan Intelijen Negara, PSSI, Exco, anggota DPR RI, Pemerintah dalam hal ini Kemenkumham dan Menpora, lalu ada Presiden RI, dan terakhir adalah FIFA.

Selain melibatkan banyak orang tadi, tenaga yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Belum lagi dengan materi yang harus dikeluarkan oleh berbagai unsur yang terlibat di dalamnya.

Hingga akhirnya, setelah berbulan-bulan proses itu dijalankan, semuanya rampung menjelang Piala AFF 2022. Sandy Walsh dan Jordi Amat pun akhirnya resmi menjadi WNI sebelum perhelatan sepak bola terbesar di Asia Tenggara itu.

Sayang beribu sayang, menjelang even dimulai, Sandy Walsh gagal membela Timnas Indonesia. Klubnya, KV Mechelen tak memberinya restu untuk bergabung dengan Timnas Indonesia. Padahal, ketika skuad Garuda Indonesia melakukan pemusatan latihan di Bali beberapa waktu lalu, sang pemain sempat mengikutinya.

Bahkan, tak hanya Sandy, salah satu bek tengah abroad yakni Elkan Baggott pun tak masuk dalam skuad Timnas Indonesia. Kasus yang dialami Baggott sama dengan Sandy. Klubnya, Gillingham FC tak bisa ditinggal Baggott ke Timnas Indonesia.

Semua orang tentu menyesalkan hal ini. Tapi mau bagaimana lagi, Piala AFF bukanlah ajang resmi yang tercatat dalam kalender FIFA. Jadi, klub memiliki hak dan dalil lengkap untuk menahan para pemainnya. Mereka tidak memiliki kewajiban untuk melepas mereka.

Kepastian ini (gagal diperkuat Elkan Baggott dan Sandy Walsh) membuat Menpora RI Zainudin Amali berkomentar. Amali adalah salah satu pihak yang berperan besar dalam proses naturalisasi pemain.

Katanya, sedari awal, Menpora sudah tahu jika Sandy Walsh dan Elkan Baggott tidak bisa dipastikan untuk membela Timnas Indonesia. Tak lain karena Piala AFF ini bukanlah ajang resmi FIFA.

“Ini kan tidak masuk catatan FIFA Match Day yang wajib mereka ikuti dan klub tidak boleh melarang pemain. Ini kan AFF. Memang kalau Sandy Walsh dan Elkan Baggott tidak diizinkan klub, kita sudah dari awal tahu itu,” kata orang nomor satu di Kementrian Pemuda dan Olahraga itu.

“Jadi naturalisasi kita lakukan dengan hati-hati, tapi pembinaan tetap hal yang utama. Kemarin bisa dilihat Maroko bagaimana. Itu ada 14 naturalisasinya, meski berbeda soal dua kewarganegaraan dengan kita,” ujarnya menambahkan.

Di sisi lain, Sandy Walsh sendiri sudah melakukan klarifikasi. Ia juga mengaku kecewa karena tak bisa memperkuat Timnas Indonesia. Melalui media sosialnya, Sandy menulis catatan panjang terkait gagalnya ia membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2022 ini.

“Saya juga kecewa, sama seperti kalian. Seperti kalian ketahui saya telah berada di Indonesia untuk menjadi WNI dan berada di Bali untuk mengikuti pemusatan latihan persiapan turnamen. Situasinya KV Mechelen memiliki pertandingan yang penting di kompetisi dalam waktu yang bersamaan dengan Piala AFF. Saya telah diskusi dengan KV Mechelen juga dengan PSSI dan coach Shin,” tulis bek sayap KV Mechelen itu.