NOBARTV NEWS – Pelatih asing akan meramaikan persaingan di grup A Piala AFF 2022. Di dalam grup yang dihuni oleh Timnas Indonesia, Kamboja, Thailand, Filipina, dan Brunei Darussalam itu, terdapat lima pelatih asing yang siap membuktikan kualitasnya di kancah sepak bola Asia Tenggara.
Siapa saja mereka dan bagaimana rekam jejak selama mereka berkarir sebagai seorang pelatih? Berikut ulasan lengkapnya!
1. Timnas Indonesia (Shin Tae-yong)
Shin Tae-yong merupakan pelatih asing asal Korea Selatan yang ditunjuk pada tahun 2020 untuk menukangi Timnas Indonesia. Meski belum pernah membawa Timnas Indonesia meraih trofi di berbagai kelompok umur, namun eks pelatih Seongnam Ilhwa itu sukses mengawinkan prestasi untuk Timnas senior dan Timnas U-20.
Pasalnya, ia berhasil membawa dua kelompok umur Timnas Indonesia itu untuk tampil di Piala Asia 2023 dan Piala Asia U-20 2023.
Tercatat, STY hanya pernah menukangi dua negara selama karir kepelatihannya. Selain Indonesia, ia juga pernah menangani Timnas Korea Selatan.
Berikut rekam jejak kepelatihan Shin Tae-yong!
Seongnam Ilhwa (pelatih interim tahun 2008-2010) 45 laga: 23 menang, 10 imbang, 12 kalah.
Seongnam Ilhwa (pelatih kepala 2010-2012) 145 laga: 59 menang, 36 imbang, 50 kalah.
Korea Selatan (pelatih interim 2014-2014) 2 laga: 1 menang, 1 kalah.
Korea Selatan U-23 (pelatih kepala 2015-2016) 7 laga: 5 menang, 2 imbang.
Korea Selatan (pelatih kepala 2016-2016) 4 laga: 2 menang, 1 imbang, 1 kalah.
Korea Selatan U-20 (pelatih kepala 2017-2017) 8 laga: 4 menang, 1 imbang, 3 kalah.
Korea Selatan (pelatih kepala 2017-2018) 21 laga: 7 menang, 6 imbang, 8 kalah.
Indonesia U-19 (pelatih kepala 2020-sekarang) 18 laga: 6 menang, 6 imbang, 7 kalah.
Indonesia U-23 (pelatih kepala 2020-sekarang) 8 laga: 4 menang, 4 kalah.
Indonesia (pelatih kepala 2020-sekarang) 23 laga: 13 menang, 5 imbang, 5 kalah.
Indonesia U-20 (pelatih kepala 2020-sekarang) 7 laga: 4 menang, 1 imbang, 2 kalah.
2. Timnas Thailand (Mano Polking)
Tercatat, pelatih asal Brasil Polking hanya pernah menukangi satu negara saja yakni Timnas Thailand.
Berikut rekam jejak sang pelatih!
Army United (pelatih kepala 2012-2013) 32 laga: 13 menang, 9 imbang, 10 kalah.
Suphanburi FC (pelatih kepala 2014-2014) 12 laga: 5 menang, 3 imbang , 4 kalah.
Bangkok United (pelatih kepala 2014-2020) 211 laga: 121 menang, 42 imbang, 48 kalah.
HCMC FC (pelatih kepala 2020-2021) 12 laga: 4 menang, 2 imbang, 6 kalah.
Thailand (pelatih kepala 2021-sekarang) 17 laga: 12 menang, 2 imbang, 3 kalah.
Thailand U-23 (pelatih interim 2022-2022) 6 laga: 4 menang, 2 kalah.
3. Timnas Kamboja (Keisuke Honda)
Tidak banyak informasi yang bisa digali dari keberadaan legenda Timnas Jepang Keisuke Honda sebagai pelatih Timnas Kamboja. Namun yang bisa dipastikan adalah Honda menjadi pelatih Kamboja sejak tahun 2018 lalu dan masih aktif sampai saat ini.
4. Timnas Filipina (Thomas Dooley)
Pelatih Filipina Thomas Dooley pernah menangani tim kasta ketiga Liga Jerman 1.FC Saarbrücken hingga pada akhirnya kini menukangi Timnas Filipina.
Berikut rekam jejak sang pelatih yang berasal dari Jerman ini.
Saarbrücken (pelatih kepala 2002-2002) 15 laga: 4 menang, 2 imbang, 9 kalah.
Filipina (pelatih kepala 2014-2018) 42 laga: 18 menang, 11 imbang, 13 kalah.
Pahang (pelatih kepala 2021-2021) 3 laga: 1 imbang, 2 kalah.
Filipina (pelatih kepala 2022-sekarang) 3 laga: 1 menang, 1 imbang, 1 kalah.
5. Timnas Brunei Darussalam (Mario Rivera Campesino)
Mario Rivera Campesino merupakan pelatih asal Spanyol. Menariknya, ia baru ditunjuk sebagai pelatih Brunei pada bulan September kemarin.
Berikut rekam jejak kepelatihannya!
Brunei Darussalam U-21 (pelatih kepala 2018-2018) 1 laga: 1 menang.
East Bengal FC (pelatih kepala 2020-2020) 9 laga: 4 menang, 3 imbang, 2 kalah.
SC East Bengal (pelatih kepala 2022-2022) 9 laga: 1 menang, 2 imbang, 6 kalah.
Brunei Darussalam (pelatih kepala 2022-sekarang) 3 laga: 2 menang, 1 kalah.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Kualitas tinggi
Kasih yg terbaik
Semoga Indonesia juara
Grup berat
Harus punya mental bagus
Harus slalu fokus
Grup A lebih sulit daripada grup B
Di grup A terdapat Thailand yg merupakan raja Asean
Filipina oin tidak bisa dianggap remeh
*pun
Di grup A Filipina tidak bisa dianggap remeh
Dengan pemain naturalisasinya mereka sudah bisa bicara banyak di Asean
Persepakbolaan Filipina sudah meningkat, dulu mereka sering menjadi lumbung gol tim Asean lainnya
Kamboja diarsiteki Keisuke Honda tidak boleh dianggap remeh
Di AFF tahun lalu mereka bermain bagus menghadapi Indonesia
Kamboja hanya minus di sektor finishing saat menghadapi Indonesia, hal tersebut tentu akan diperbaiki oleh tim pelatih
Di grup A Brunei tim yg paling lemah
Secara peringkat FIFA pun mereka yg paling bawah dibandingkan negara Asean lainnya
Brunei sering menjadi lumbung gol
Brunei lemah di semua sektor umur
Senior juga tidak kalah jelek
Sudah hal lumrah mereka kebobolan banyak gol
Di AFF nanti sepertinya mereka hanya akan menjadi tim penghibur
Brunei akan menjadi juru kunci
Pertama kalinya Brunei lolos piala AFF
Terakhir kali mereka tampil di AFF 26 tahun lalu
Tepatnya tahun 1996 terakhir kali Brunei lolos
Tahun 1996 saat AFF masih bernama Piala Tiger
Tahun 1996 yg menjadi juara sepertinya Thailand
Di babak playoff Brunei berhasil mengalahkan Timor-Leste
Leg pertama Brunei menang 5-2
Leg kedua Brunei kalah 2-1
Brunei menang atas Timor-Leste senagn agregat 6-4
*Dengan agregat 6-4
Brunei meraih kemenangan pertama atas Timor-Leste
Brunei lolos fase grup piala AFF sekaligus “juara” playoff
Timor-Leste berada di peringkat FIFA lebih tinggi dari Brunei
Tapi Timor-Leste kesulitan menghadapi Brunei
Brunei mendominasi sepanjang laga
Timor-Leste hanya mengandalkan serangan balik
Di leg kedua permainan Timor-Leste jauh lebih baik
Di leg kedua Timor-Leste berhasil keluar dari tekanan dan menang 2-1
Brunei tidak akan bisa bermain di kandang di AFF nanti
Stadion kandang mereka tidak melewati Standar yg ditetapkan AFF
Stadion Hassanal Bolkiah kandang Brunei
Kembali ke AFF tapi tidak bisa main di kandang
Dangat disayangkan Brunei
Stadion Hassanal Bolkiah satu-satunya kandang Brunei
Thailand masih menjadi yg terkuat di grup A
Tidak hanya di grup A tapi di setiap pegelaran AFF
Thailand memiliki pemain yg punya kualitas bagus
Mereka memiliki kedalaman skuat yg merata
Pemain Thailand tidak sedikit yg bermain di klub kuat
Salah satunya Chanathip Songkrasin
Chanathip bermain di J-League
J-League merupakan liga terbaik di Asia
Chanathip dijuluki Messi-nya Thailand
Chanathip sering bermain di ACL bersama klubnya
ACL kompetisi klub kasta tertinggi di Asia
ACL (AFC Champions League)
Skuad Thailand mayoritas bermain di ACL
Thailand pengoleksi gelar AFF terbanyak
Mereka sudah mengoleksi 6 gelar
Thailand unggul dari pesaingnya Singapura
Singapura mengoleksi 4 gelar
Si singa tertinggal 2 gelar dari negeri gajah putih
Thailand berhasil melangkahi gelar Singapura di tahun 2016
Saat itu Thailand juara kelima kalinya
Di Final Thailand mengalahkan Indonesia
Thailand unggul agregat 3-2
Di leg pertama Thailand kalah 2-1 dari Indonesia
Leg kedua Thailand berhasil comeback
Thailand menang 2-0 di Bangko dan berhasil meraih juara
*Bangkok
Thailand masih difavoritkan di AFF tahun ini
Thailand sudah melakukan persiapan bulan lalu
Thailand minus Chanathip di AFF kali ini
Chanathip dipastikan tidak akan memperkuat Thailand