NOBARTV NEWS – Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainuddin Amali mengungkapkan banyak sekali pemain keturunan yang ingin membela Timnas Indonesia. Hanya saja, kebanyakan dari mereka tidak mendapatkan izin dari orangtua. Hal itulah yang tengah dicarikan solusi oleh federasi sepakbola Indonesia atau PSSI.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu, sebelum Timnas Indonesia U-19 berlaga di Piala AFF U-19 2022, tiga pemain keturunan dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia. Mereka adalah Jim Croque, Max Christoffel, dan Kai Boham. Mereka mengikuti pemusatan latihan bersama Marselino Ferdinan dkk. Sayang di saat itu, STY tidak memberikan lampu hijau sehingga ketiganya dipulangkan ke negara asalnya.
Beberapa pemain keturunan lainnya juga dikabarkan berhasrat untuk membela Timnas Indonesia. Hanya saja, mereka belum mendapatkan panggilan dari PSSI. Seperti pemain keturunan asal Medan yang baru-baru ini blak-blakan mengaku lebih memilih Timnas Indonesia daripadanya Belanda. Ia adalah Kaya Symons, bek tengah tim muda Vitesse U-21 itu tengah menunggu panggilan dari Timnas Indonesia. Menurutnya, daripada menjadi penghangat bangku cadangan Timnas Belanda suatu hari nanti, ia lebih memilih untuk membela Timnas Indonesia.
“Kalau yang untuk U-20 belum, kemarin sempat ada tiga calon (pemain) tapi kemudian dikembalikan coach Shin Tae-yong karena kelihatan gak cocok,” ujar Zainuddin Amali menanggapi tiga pemain Jim Croque, Max Christoffel, dan Kai Boham.
“Banyak sih yang mau, tetapi kan kualifikasinya harus benar-benar memenuhi standar yang diinginkan,” tambahnya lagi.
Zainuddin menjelaskan bahwa di zamannya, naturalisasi lebih dipersulit semata-mata karena ingin menyaring pemain yang benar-benar berkualitas. Jadi, naturalisasi akan dikehendaki jika ada rekomendasi dari PSSI seperti Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama.
“Naturalisasi di zaman saya itu saya persulit, tidak mudah, klub tidak bisa lagi mengusulkan nama. Saya hanya merekomendasi naturalisasi kalau itu diminta oleh federasi PSSI sehingga selektif,” tutup Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut.
Jelang Piala Dunia U-20 2023, PSSI tengah berusaha mendatangkan beberapa pemain keturunan. Namun sayang, berdasarkan pengakuan dari anggota Exco PSSI yakni Hasani Abdulgani, kebanyakan dari mereka tidak mendapatkan izin dari orangtua meski sang pemain sendiri ingin menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia.
“Tidak mudah untuk dinaturalisasi karena butuh persetujuan orangtua. Orangtua mereka belum tentu mau anaknya melepas paspor Belanda. Rata-rata dari pemain mau untuk membela Indonesia.
Namun PSSI sedang berusaha mendekatinya,” papar Hasani dilansir dari laman twitter @UpdateBolabola.
Hasani Abdulgani mengatakan pemain keturunan U20 tidak mudah utk dinaturalisasi karena butuh persetujuan orangtua, orangtua mereka belum tentu mau anaknya melepas Paspor Belanda.
Rata2 dr pemain mau utk membela Indonesia.
Namun PSSI sedang berusaha mendekatinya.— Update Score Bola (@UpdateBolabola) September 22, 2022
PSSI pun telah mengutus perwakilan untuk menemui orangtua mereka agar mau melepas sang anak berpindah kewarganegaraan. Kabarnya, teman dari Hasani Abdulgani masih berusaha untuk meluluhlantahkan hati para orangtua pemain tersebut.
Hal tersebut (ganjalan orangtua) pernah dikeluhkan Hasani ketika ingin mendapatkan jasa Mees Hilgers dan Kevin Diks beberapa bulan lalu. Saat itu, keduanya diprioritaskan untuk menjadi WNI namun sayang keduanya tidak mendapat restu orang tua.
“Belanda mengenal yang namanya kewarganegaraan ganda. Kalau di Indonesia hanya satu. Mereka juga berkarier di Belanda, Mungkin nanti urusannya agak ribet kalau mereka tidak memegang paspor Belanda,” ujar Hasani beberapa bulan lalu.
Dan kini, PSSI hanya punya satu solusi yaitu dengan mengutus Hasani Abdulgani secara langsung ke Belanda dan melakukan pendekatan agar para orangtua rela melepas anaknya. Hal ini pernah dilakukan Hasani sebelumnya dan berhasil. Seperti ketika ia meminta restu orangtua Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama agar anak mereka diperbolehkan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Kadang dari kita nya sendiri yg mempersulit jalan nya naturalisasi
Ubah aturan warga negara