NOBARTV NEWS – Piala AFF U-16 dihelat kurang dari satu minggu lagi. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh skuad asuhan Bima Sakti. Namun, sejauh pemusatan latihan yang sudah dilakukan hingga hari ini, terdapat 5 kelemahan yang menjadi perhatian dasar sang pelatih.
30 pemain telah dipanggil oleh Coach Bima. Mereka telah menjalani pemusatan latihan sejak 16 Juli kemarin. Bertempat di Yogyakarta, PSSI memilih Universitas Negeri Yogyakarta sebagai lokasi latihan Garuda muda. Sedangkan untuk perhelatan Piala AFF U-16, dua stadion telah dipersiapkan oleh PSSI.
Stadion pertama adalah Sultan Agung Bantul dan kedua Stadion Maguwoharjo Sleman. Kedua stadion tersebut terletak di DIY Yogyakarta.
Di Yogyakarta, Timnas Indonesia tidak sekadar melakukan pemusatan latihan saja, skuad Garuda muda juga telah melakukan dua kali uji coba melawan tim muda Porda Sleman U-18 dan Porprov DIY U-20. Hasilnya, Timnas Indonesia masing-masing telan satu kekalahan dan satu kali meraih kemenangan.
Meski demikian, Bima Sakti mengaku puas dengan hasil tersebut.
“Pertama kami memang kalah, tapi saya senang anak-anak bisa bangkit kembali dan memenangi laga uji coba kedua dengan skor yang bagus,” paparnya.
“Sebagai tuan rumah, saya mau tim bermain menekan dan lebih ke depan. Kami harus memaksimalkan setiap laga yang semuanya penting,” ujarnya menambahkan.
Akan tetapi, beberapa catatan penting menjadi PR (pekerjaan rumah) Bima Sakti sebelum event Piala AFF U-16 berlangsung.
“Untuk defending (bertahan), attacking (menyerang), transisi positif dan negatif akan kami koreksi, perbaiki lagi,” ujar Bima Sakti, kemarin.
“Serta tentunya kami berharap set piece attack maupun defend bisa lebih baik,” tambah mantan pemain Timnas Indonesia era 90-an itu.
Beberapa menu latihan lainnya juga diberikan Bima sebelum event tersebut berlangsung.
“Kami membenahi pressing (tekanan) kepada lawan mulai dari depan, press build up. Kami mau mempersulit lawan agar tak bisa membangun serangan.”
“Ini adalah soal defense (bertahan) dan transisi setelah defense atau transisi positif,” terang Bima.
“Kami mencari cara bagaimana bisa langsung membangun counter attack, menyerang setelah merebut bola,” tutup pelatih yang pernah bermain untuk tim muda Sampdoria U-19 itu.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: