NOBARTVNEWS Proses Terjadinya Hujan – Mungkin kita pernah bertanya-tanya bagaimana sih hujan bisa terjadi. Apakah di atas langit sana terdapat sumber air? Biasanya pertanyaan ini muncul saat kita masih kanak. Hal ini tentu merupakan sesuatu yang wajar.
Tahukah Anda bahwa sebetulnya air hujan berasal dari bumi yang kita tempati. Air tersebut bisa berasal dari sungai, laut, dan danau. Lantas, mengapa hujan jatuh dari atas langit? Nah, untuk memahaminya simak artikel ini sampai akhir.
Hujan merupakan sebuah proses penguapan yang terjadi di permukaan bumi dari wilayah perairan, tumbuhan, atau daratan. Proses ini berhubungan dengan siklus air atau siklus hidrologi yang akan menyebabkan air turun dari atmosfer ke permukaan bumi.
Menurut Sains, proses terjadinya hujan secara sederhana melalui tiga tahapan yaitu, evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.
1. Proses Evaporasi
Proses evaporasi adalah penguapan air yang ada di permukaan bumi baik daratan atau perairan yang disebabkan adanya suhu panas sari bumi. Uap air dalam proses ini kemudian mengumpul dalam bentuk awan. Saat suhu semakin panas, maka semakin banyak air yang menguap.
2. Proses Kondensasi
Saat evaporasi naik ke atmosver dan mengembun lalu menyebabkan terbentuknya partikel es atau pemadatan air. Kemudian partikel-partikel tersebut akan mendekat dan membentuk awan hitam tebal.
3. Proses Presipitasi
Kemudian awan tebal tersebut akan mencair akibat suhu udara yang tinggi sehingga butiran-butiran air jatuh ke permukaan bumi proses ini disebut presipitasi. Pada tahapan inilah hujan terjadi.
Baca JugaTertinggal Sholat Jum’at? Begini Solusinya Muslim Wajib Tahu!
Proses Terjadinya Hujan dalam Al-Qur’an
Tahukah Anda, proses pembentukan hujan ini ternyata dijelaskan juga dalam Al-Qur’an. Ilmuwan melalui presentasi Sainsnya bukanlah yang pertama kali menjelaskan bagaimana teori terjadinya hujan.
Sejak 14 abad yang lalu saat penduduk bumi belum memahami bagaimana proses terjadinya hujan Al-Qur’an sudah menjelaskan teori terjadinya hujan dengan sangat detail.
Dalam Al-Qur’an Surat Ar Rum ayat 48 Allah SWT berfirman:
اَللّٰهُ الَّذِىۡ يُرۡسِلُ الرِّيٰحَ فَتُثِيۡرُ سَحَابًا فَيَبۡسُطُهٗ فِى السَّمَآءِ كَيۡفَ يَشَآءُ وَيَجۡعَلُهٗ كِسَفًا فَتَرَى الۡوَدۡقَ يَخۡرُجُ مِنۡ خِلٰلِهٖۚ فَاِذَاۤ اَصَابَ بِهٖ مَنۡ يَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِهٖۤ اِذَا هُمۡ يَسۡتَبۡشِرُوۡنَۚ
Artinya: Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka bergembira.
Quraish Shihab dalam karyanya, Tafsir Al Mishbah yang berjudul ‘Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran’ Jilid 9 menjelaskan, Qur’an Surat Ar Rum ayat 48 menggambarkan tentang proses terjadinya hujan.
Diawali dengan awan yang tebal dan bermula ketika angin menggiring kawanan awan kecil ke zona convergence. Kemudian pengarakan awan tersebut menyebabkan bertambahnya jumlah uap dalam perjalanannya. Apabila dua awan atau lebih menyatu, maka arus udara yang naik dalam awan akan bertambah secara umum, hal tersebut menyebabkan datangnya tambahan uap air dari bagian bawah dasar awan yang memiliki peran menambah potensi yang terpendam untuk berakumulasi.
Awan tebal akan bergerak ke mana saja yang Allah kehendaki, sedangkan faktor akumulasi dan pembangunannya akan terus-menerus sepanjang arus udara yang naik mampu membawa formasi awan dari titik-titik air atau butiran embun. Ketika angin tidak lagi mampu membawa formasi tersebut maka proses akumulasi terhenti dan hujan pun turun ke bumi.
Demikianlah uraian tekait proses terjadinya hujan menurut Al-Qur’an.
Baca Juga 5 Rumus Memahami Darah Haid, Muslimah Wajib Tahu!
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: