Timnas Indonesia

Kocak! La Nyalla Anggap Suap Sama dengan Sodakoh

NOBARTV NEWS – Calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 mengungkapkan kalimat tak pantas. Politikus yang kini menjabat sebagai Ketua DPD RI itu menyamakan praktek ‘suap' dengan ‘sodakoh.'

Sebagaimana diketahui, menjadi satu dari empat calon yang akan berlaga di Kongres Luar Biasa 16 Pebruari mendatang. Empat pesaing La Nyalla dalam kontestasi tersebut adalah Menteri BUMN , lalu Arif Putra Wicaksono, , dan Fary Djemi Francis.

Baru-baru ini, salah satu calon tersebut yakni La Nyalla Mattalitti menghadiri sesi wawancara dengan media nasional skor.id. Dalam wawancara tersebut, La Nyalla mengungkapkan pandangannya terkait PSSI dan hal apa saja yang harus diperhatikan jika ia terpilih nanti. Salah dua yang diungkapkan La Nyalla adalah ia ingin membuat tujuh program di PSSI. Selain itu, ia juga menginginkan Shin Tae-yong untuk tetap menjadi pelatih Timnas Indonesia.

Baca Juga   Bungkam Vietnam 2 Kali, Justin Hubner Sindir Vietnam: Kemenangan yang Mudah

Akan tetapi, dari sekian hal yang diinginkannya itu, La Nyalla mengucapakan kalimat yang amat tak pantas.

Jadi, beberapa waktu lalu, kata ‘suap' di tubuh PSSI sedang sangat familiar. Hal itu diakibatkan pengakuan dari beberapa petinggi klub ketika mendapatkan uang saku sebesar 15 juta dari seorang oknum. Namun nyatanya, oknum tersebut meminta para petinggi klub tersebut sepakat agar Liga 2 dihentikan.

Selain itu, kata ‘suap' tersebut juga dilontarkan oleh legenda Timnas Indonesia . Dalam pengakuannya, Kurniawan mendapati banyak sekali praktek suap ketika dirinya mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI pada tahun 2016 lalu. Kata Kurniawan, praktek tersebut terjadi ketika Kongres Luar Biasa.

Nah, hal itu juga menjadi perhatian banyak orang menjelang KLB pada Pebruari tahun ini. Hal itu juga menjadi pertanyaan wartawan skor.id tadi kepada La Nyalla Mattalitti.

Baca Juga   Begini Kata-kata STY usai Patahkan Rekor di Markas Vietnam

Dan lucunya, jawaban La Nyalla berada di luar bayangan kita. Mirisnya, La Nyalla mengaggap praktek suap tersebut adalah hal yang wajar-wajar saja. Bahkan dirinya mempersilakan para voters untuk mengambil uang jika diberikan. Ia menganggap hal itu sebagai sedekah. Urusan untuk memilih siapa yang akan menjabat, itu urusan hari nurani sang pemilih.

“Saya kalau melihat seperti itu ya wajar-wajar saja lah. Tapi kalau soal transaksi-transaksi itu saya anggap sodakoh kandidat kepada voter,” kata La Nyalla.

“Ambil saja sodakoh itu. Tapi, pada saat di dalam bilik, pilih lah sesuai dengan hati nurani dan yang diinginkan oleh masyarakat bola Indonesia. Jangan kita memilih hanya karena dikasih sodakoh itu,” ujarnya menambahkan.

“Saya yakin dan saya selalu berdoa kepada Allah SWT, para voter ini diberi hidayah oleh Allah untuk menentukan sikap yang terbaik, untuk memajukan sepakbola Indonesia. Untuk itu siapa? Untuk Erick Thohir kah, untuk La Nyalla kah, saya enggak ada urusan. Yang penting saya sebagai Hamba Allah saya tetap berusaha kepada Allah, berusaha untuk dapat jadi Ketua Umum PSSI,” ujarnya memungkasi.

Penulis:
Editor: Andri Yarusman

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

4 Comments