NOBARTV NEWS – Harga Emas dunia kembali mencetak Rekor baru setelah mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan sebelumnya. Tren penguatan Harga Emas terus berlanjut seiring meningkatnya ketidakpastian global, terutama akibat ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Harga Emas Terkini
Harga emas dunia di pasar spot ditutup pada US$ 2.866,1 per troy ons pada Rabu (5/2/2025). Angka ini mencerminkan kenaikan sebesar 0,89% dibandingkan Hari sebelumnya dan merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Parameter | Nilai | Keterangan |
---|---|---|
Harga emas terbaru | US$ 2.866,1/troy ons | Harga emas dunia di pasar spot per 5 Februari 2025 |
Kenaikan harian | +0,89% | Kenaikan dibanding hari sebelumnya |
Kenaikan 5 hari terakhir | +3,84% | Penguatan harga emas dalam lima hari berturut-turut |
Kenaikan sebulan terakhir | +8,78% | Tren bullish dalam 30 hari terakhir |
Kenaikan sejak awal tahun | +9,21% | Apresiasi harga emas sepanjang 2025 |
Kenaikan harga emas dalam sebulan terakhir mencapai 8,78%, sementara sejak awal tahun 2025, harga telah melonjak 9,21%. Tren kenaikan ini menunjukkan tingginya minat Investor terhadap emas sebagai Aset safe haven.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas
Beberapa faktor utama yang mendorong penguatan harga emas adalah ketidakpastian global dan kebijakan perdagangan AS-China.
Faktor | Dampak terhadap Emas |
---|---|
Ketegangan dagang AS-China | Meningkatkan ketidakpastian Ekonomi global, mendorong investor beralih ke emas sebagai aset aman |
Kebijakan tarif impor AS terhadap China | Beijing membalas dengan pungutan terhadap barang impor AS, memperburuk tensi ekonomi |
Ketidakpastian global | Meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai |
Presiden AS Donald Trump telah menerapkan tarif bea masuk baru terhadap produk impor asal China, yang kemudian dibalas oleh Beijing dengan kebijakan serupa. Kondisi ini meningkatkan ketidakpastian ekonomi global dan membuat investor mencari perlindungan dalam aset yang lebih stabil, seperti emas.
Analisis Teknikal Harga Emas
Dari sisi Analisis Teknikal, harga emas masih berada dalam tren bullish. Namun, beberapa indikator menunjukkan adanya potensi koreksi dalam jangka pendek.
Indikator | Nilai | Interpretasi |
---|---|---|
Relative Strength Index (RSI) | 76,64 | Bullish, tetapi mendekati level overbought (>70) |
Stochastic RSI | 100 | Kondisi sangat jenuh beli (overbought) |
Pivot Point | US$ 2.831/troy ons | Level support utama jika terjadi koreksi harga |
Target Resisten 1 | US$ 2.870/troy ons | Level harga yang perlu ditembus untuk melanjutkan tren naik |
Target Resisten 2 | US$ 2.899/troy ons | Jika harga melewati titik ini, rekor baru bisa tercipta |
Relative Strength Index (RSI) berada di 76,64, yang menunjukkan bahwa harga emas masih dalam tren naik, tetapi sudah mendekati level overbought. Hal ini mengindikasikan bahwa kemungkinan koreksi harga bisa terjadi dalam waktu dekat.
Stochastic RSI yang mencapai 100 juga menegaskan bahwa emas sudah berada dalam kondisi jenuh beli. Jika tekanan jual meningkat, maka harga emas dapat mengalami koreksi ke pivot point di US$ 2.831 per troy ons.
Sebaliknya, jika harga mampu menembus resisten di US$ 2.870 per troy ons, maka target berikutnya adalah US$ 2.899 per troy ons, yang berpotensi mencetak rekor baru.
Harga emas masih berada dalam tren bullish, tetapi beberapa indikator teknikal menunjukkan potensi koreksi dalam jangka pendek. Jika koreksi terjadi, harga emas kemungkinan akan turun ke US$ 2.831 per troy ons sebelum melanjutkan kenaikan lebih lanjut.
Namun, jika momentum kenaikan terus berlanjut dan harga menembus US$ 2.870 per troy ons, maka rekor baru di US$ 2.899 per troy ons dapat tercapai. Investor perlu mencermati pergerakan harga emas dalam beberapa hari ke depan untuk menentukan strategi Investasi yang tepat.