NOBARTV NEWS – Penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Sam Ratulangi, yang terdiri dari Filandy Pai, Christian Manginstar, Marselus Merung, dan Fredrik G. Langi, berhasil mengevaluasi pengaruh pemberian propolis terhadap kadar marker tumor CA 15-3 pada pasien kanker payudara stadium lanjut. Penelitian ini dilakukan di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dari Juni 2022 hingga Maret 2023, dengan tujuan untuk mengeksplorasi potensi propolis sebagai agen terapi tambahan pada kanker payudara.
Kanker payudara merupakan kanker dengan insidensi tertinggi di Indonesia dan menjadi penyebab kedua kematian akibat kanker. Salah satu cara untuk memantau perkembangan kanker payudara adalah dengan mengukur kadar CA 15-3, sebuah marker tumor yang sering digunakan untuk mengevaluasi kondisi pasien kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah pemberian propolis dapat mempengaruhi kadar CA 15-3 pada pasien kanker payudara stadium lanjut.
Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen pre dan post test, yang melibatkan 20 pasien dengan kanker payudara stadium lanjut. Pasien dibagi menjadi dua kelompok: kelompok uji yang menerima propolis dan kelompok kontrol yang tidak menerima propolis. Semua pasien diambil dari Poliklinik Bedah-Onkologi dan Ruang Perawatan Bedah di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Metodologi
Data yang diperoleh dari kedua kelompok kemudian dianalisis menggunakan uji t tidak berpasangan untuk melihat perbedaan peningkatan kadar CA 15-3 antara kelompok uji dan kontrol. Hasil penelitian ini dipresentasikan dalam bentuk tabel untuk mempermudah pemahaman pembaca.
Hasil Penelitian
Berikut adalah hasil peningkatan kadar CA 15-3 pada kedua kelompok:
Kelompok | Kadar Peningkatan CA 15-3 (U/mL) | Nilai P (Signifikansi) |
---|---|---|
Kelompok Uji | 8,3 ± 3,5 | 0,069 |
Kelompok Kontrol | 11,4 ± 3,4 |
Berdasarkan hasil penelitian, kelompok yang menerima propolis mengalami peningkatan kadar CA 15-3 sebesar 8,3 ± 3,5 U/mL, sementara kelompok kontrol mengalami peningkatan yang lebih tinggi, yaitu 11,4 ± 3,4 U/mL. Namun, perbedaan antara kedua kelompok tidak signifikan secara statistik (p = 0,069), yang menunjukkan bahwa pemberian propolis tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar CA 15-3 pada pasien kanker payudara stadium lanjut.
Kesimpulan Penelitian
Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian propolis memberikan efek deskriptif, dengan penurunan peningkatan kadar CA 15-3 pada kelompok yang menerima propolis. Meskipun demikian, secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok uji dan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa propolis mungkin memiliki potensi sebagai terapi tambahan dalam pengelolaan kanker payudara, namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan durasi yang lebih lama untuk memperoleh hasil yang lebih meyakinkan.
Rekomendasi untuk Penggunaan Propolis
Meskipun propolis diketahui memiliki potensi sebagai agen antikanker, penggunaannya perlu diperhatikan dengan hati-hati, terutama pada pasien yang akan menjalani prosedur medis seperti biopsi atau operasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa propolis dapat memperlambat proses pembekuan darah, yang dapat meningkatkan risiko pendarahan selama prosedur medis. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari konsumsi propolis minimal dua minggu sebelum prosedur medis untuk mengurangi risiko komplikasi pendarahan.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai terapi propolis, terutama bagi pasien yang sedang menjalani pengobatan kanker payudara atau prosedur medis lainnya.
Tentang Propolis dan CA 15-3
Propolis adalah substansi resin yang dikumpulkan oleh lebah dari berbagai sumber tanaman. Propolis memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk kemampuan untuk mengurangi pertumbuhan tumor dan merangsang sistem kekebalan tubuh, yang menjadikannya calon agen terapi tambahan dalam pengelolaan kanker.
CA 15-3 adalah marker tumor yang digunakan untuk memantau perkembangan kanker payudara, terutama untuk mengevaluasi keberhasilan pengobatan dan mendeteksi kekambuhan. Peningkatan kadar CA 15-3 dapat menunjukkan adanya pertumbuhan sel kanker payudara.
Penelitian ini memberikan wawasan awal mengenai potensi propolis sebagai terapi tambahan untuk kanker payudara, namun masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengetahui mekanisme kerja propolis lebih dalam dan untuk mengonfirmasi apakah propolis benar-benar dapat berkontribusi dalam pengobatan kanker payudara. Penelitian dengan sampel yang lebih besar, durasi yang lebih panjang, dan variasi terapi tambahan perlu dilakukan untuk memperoleh bukti yang lebih kuat dan meyakinkan.
British Propolis adalah pilihan terbaik anda untuk mendapatkan berjuta manfaat dari propolis yang terjamin keasliannya. Untuk pemesanan dan konsultasi produk hubungi via WhatsApp ke 0812-8337-0400.