NOBARTV NEWS Skuad Garuda jadi bahan ejekan, Timnas Indonesia gagal mengulang prestasi sebelumnya di Piala AFF. Sebelumnya, mereka berhasil lolos hingga babak semifinal di tahun 2022. Namun kali ini mereka gagal di fase grup.
Tadi malam, skuad Garuda berjumpa Filipina di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. Laga ini merupakan laga kandang kedua mereka di Piala AFF 2024.
Jadi, sepanjang fase grup, Timnas Indonesia yang tergabung dalam grup B bertindak sebagai tuan rumah sebanyak dua kali serta berstatus sebagai tim tamu juga dengan jumlah yang sama. Pada dua laga tandang melawan Vietnam dan Myanmar, skuad Garuda hanya mampu meraih kemenangan satu kali atas Myanmar 0-1. Adapun di laga kontra Vietnam, skuad Garuda dikalahkan dengan skor tipis 1-0.
Sementara itu, pada laga kandang pertamanya, Timnas Indonesia ditahan imbang Laos 3-3. Sedangkan di laga penentu yang tersaji tadi malam, skuad Garuda yang mayoritas diisi oleh pemain muda ini takluk dari Filipina 0-1. Hasil tersebut membuat Timnas Indonesia finis di peringkat ketiga klasemen akhir grup B. Mereka juga dipastikan gagal lolos ke putaran berikutnya (semifinal) Piala AFF 2024. Sedangkan sang lawan yaitu Filipina, skuad berjuluk The Azkals itu berhak mewakili grup B bersama dengan Vietnam ke semifinal.
Kegagalan skuad Garuda ini sendiri membuat mereka mendapat cemoohan dari beberapa media asing. Salah satunya berasal dari media Vietnam bernama Soha.
“Kalah secara mengejutkan di kandang sendiri, Indonesia tersingkir dari Piala AFF (ASEAN Cup 2024) langsung dari babak penyisihan grup,” tulis media tersebut dalam judul artikelnya.
Begitupun dengan media Vietnam lainnya bernama The Thao. Media tersebut beranggapan kartu merah yang didapatkan Muhammad Ferrari menjadi sebab awal permainan skuad Garuda dirugikan.
“Titik balik pertandingan terjadi pada menit ke-42, Indonesia semakin dirugikan ketika kapten Ferrari Indonesia menyikut Aguinaldo dan mendapat kartu merah langsung dari wasit. Meski menghadapi kesulitan, tim yang dilatih oleh Shin Tae-yong tetap menunjukkan ancaman dan kualitas permainan di babak kedua,” tulis The Thao.
Media asing lainnya secara blak-blakan mengatakan barisan pertahanan Timnas Indonesia yang lemah. Hal itu terbukti ketika bertemu dengan Laos di mana mereka dibobol 3 gol di kandang sendiri.
“Dalam 3 laga terakhir Grup B, pertahanan Indonesia khususnya menunjukkan performa buruk pada laga melawan Laos dan Vietnam. Melawan Laos, tim asuhan pelatih Shin Tae-yong sempat tertinggal dua kali dan berakhir imbang 3-3, dengan kebobolan tiga gol karena kesalahan pertahanan,” tulis media Vietnam lainnya.
“Saat kalah 0-1 dari Vietnam, satu-satunya gol Nguyen Quang Hai di menit ke-77 berawal dari kesalahan pertahanan yang lemah, menciptakan kondisi bagi pemain ini untuk merasa nyaman dan menyelesaikannya,” pungkas media tersebut.
