NOBARTV NEWS – Washington, D.C. — Allan Lichtman, seorang sejarawan kepresidenan dan pakar politik terkemuka, mengungkapkan prediksinya mengenai hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat 2024. Lichtman, yang dikenal karena kemampuannya dalam memprediksi hasil pemilu, telah sembilan kali benar dalam meramalkan pemenang pilpres sebelumnya, dengan satu-satunya kegagalan terjadi pada tahun 2000. Dalam wawancaranya dengan NDTV, Lichtman menyatakan keyakinan bahwa Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat, akan keluar sebagai pemenang.
“Harris akan menjadi presiden wanita pertama di Amerika Serikat dan presiden pertama yang berdarah campuran Afrika dan Asia,” ungkap Lichtman. Dalam pandangannya, pemilihan mendatang akan sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang ia sebut sebagai 13 poin kunci.
Poin-poin tersebut meliputi mandat partai, kontestasi pemilu, status jabatan petahana, kehadiran pihak ketiga, serta kondisi ekonomi baik dalam jangka pendek maupun panjang. Selain itu, Lichtman juga mempertimbangkan perubahan kebijakan, kerusuhan sosial, dan potensi skandal yang mungkin muncul. Keberhasilan atau kegagalan dalam kebijakan luar negeri dan militer, serta daya tarik (kharisma) baik dari petahana maupun penantang, juga menjadi bagian penting dalam analisisnya.
Lichtman menegaskan bahwa dalam analisisnya, ia mengabaikan hasil jajak pendapat yang seringkali tidak dapat dipercaya. Menurutnya, survei dapat menciptakan ilusi kepercayaan diri, dan banyak pemilih tidak jujur atau berubah pikiran saat menjelang pemungutan suara. “Saya yakin Harris akan menang karena hasil jajak pendapat saat ini sangat tipis. Sistem saya memang mengabaikan jajak pendapat karena keandalan survei yang diragukan,” jelas Lichtman.
Meski memiliki keyakinan kuat, Lichtman juga menyadari bahwa ramalannya bisa meleset. Ia memperingatkan bahwa jika prediksinya tidak tepat, ini dapat menandakan bahaya serius bagi demokrasi di Amerika Serikat. “Jika saya salah, maka demokrasi kita akan berada dalam bahaya. Demokrasi sangat berharga, tetapi dapat dihancurkan, dan sering kali dari dalam. Saya khawatir tentang tren kemunduran demokrasi yang terlihat di seluruh dunia,” ujarnya.
Pemilihan presiden AS 2024 dijadwalkan berlangsung pada 5 November ini, dengan Kamala Harris berhadapan dengan Donald Trump, mantan presiden dari Partai Republik. Jajak pendapat terbaru menunjukkan persaingan ketat antara keduanya, terutama di negara-negara bagian yang dianggap sebagai ‘medan pertempuran’.
Saat ini, Donald Trump terlihat unggul di beberapa negara bagian, meskipun hasil pemungutan suara akhir masih sulit diprediksi. Dengan pendekatan yang lebih fokus pada basis pendukungnya dan strategi kampanye yang intensif, Trump berusaha mempertahankan posisinya.
Lichtman, dengan pengalamannya yang luas dalam menganalisis politik Amerika, memberikan wawasan berharga tentang apa yang dapat diharapkan dari pemilu mendatang. Dengan momen penting ini, pemilih diharapkan untuk berpartisipasi secara aktif dalam menentukan masa depan politik negara mereka.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: