NOBARTV NEWS Laporan terbaru menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat (Jabar) merupakan wilayah dengan penggunaan layanan buy now pay later (BNPL) terbanyak di Indonesia. Data yang dirilis oleh Direktur Utama Pefindo Biro Kredit, Yohanes Arts Abimanyu, mengungkapkan bahwa hingga semester pertama tahun 2024, total pinjaman paylater di Jawa Barat mencapai Rp7,52 triliun. Angka ini mencerminkan dominasi wilayah tersebut dalam penggunaan layanan BNPL di tanah air.
Secara keseluruhan, pinjaman kredit paylater di Indonesia tercatat mencapai Rp30,14 triliun. Angka tersebut menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap metode pembayaran ini. Rata-rata, setiap debitur memiliki hingga tiga kontrak aktif, yang berarti seorang pengguna BNPL dapat meminjam hingga tiga kali dalam setiap transaksi.
Jawa Barat memimpin daftar provinsi dengan persentase porsi pinjaman paylater tertinggi, yaitu sebesar 24,95% dari total pinjaman nasional. Posisi ini menggarisbawahi betapa populernya layanan BNPL di kawasan tersebut. DKI Jakarta mengikuti di posisi kedua dengan total pinjaman Rp4,25 triliun, atau sekitar 14,10% dari total pinjaman paylater di Indonesia. Jawa Timur berada di posisi ketiga dengan total pinjaman Rp3,26 triliun, setara dengan 10,8% dari total pinjaman nasional.
Setelah ketiga provinsi utama tersebut, posisi keempat dan kelima diduduki oleh provinsi-provinsi di Pulau Jawa. Jawa Tengah tercatat memiliki total pinjaman paylater sebesar Rp2,65 triliun, sementara Banten mencatat Rp1,92 triliun. Kedua provinsi ini menunjukkan bahwa penggunaan BNPL tidak hanya terbatas pada daerah metropolitan, tetapi juga merambah ke daerah-daerah sekitar Pulau Jawa.
Sementara itu, di luar Pulau Jawa, Sumatera Utara menjadi provinsi dengan penggunaan BNPL tertinggi, mencatatkan total pinjaman sebesar Rp890 miliar. Sumatera Selatan mengikuti dengan Rp760 miliar, dan Riau menyusul dengan total pinjaman Rp590 miliar. Provinsi Lampung, dengan total pinjaman Rp560 miliar, serta Sulawesi Selatan, yang mencatat Rp550 miliar, melengkapi daftar sepuluh besar provinsi dengan penggunaan layanan BNPL terbanyak di Indonesia.
Pefindo Biro Kredit mengungkapkan bahwa data ini mencerminkan perkembangan signifikan dalam penggunaan layanan BNPL di Indonesia. Dengan pertumbuhan yang pesat, layanan ini menjadi salah satu alternatif pembayaran yang banyak dipilih oleh konsumen. Peningkatan jumlah pengguna BNPL di berbagai provinsi menunjukkan bahwa metode pembayaran ini semakin diterima luas di seluruh penjuru negeri.
Di sisi lain, data tersebut juga menggarisbawahi peran penting dari layanan BNPL dalam perekonomian digital Indonesia. Dengan kemudahan yang ditawarkan, BNPL telah menjadi pilihan populer bagi banyak konsumen yang mencari fleksibilitas dalam mengelola pembayaran mereka. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk melakukan pembelian saat ini dan membayar di kemudian hari, sering kali tanpa bunga atau dengan bunga yang rendah, tergantung pada kebijakan masing-masing penyedia layanan.
Dengan kemajuan digitalisasi, semakin banyak konsumen yang memilih metode pembayaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini berkontribusi pada pertumbuhan sektor fintech di Indonesia, yang menawarkan berbagai solusi pembayaran dan kredit yang inovatif.
Namun, perlu dicatat bahwa dengan pertumbuhan yang pesat ini, penting bagi konsumen untuk tetap berhati-hati dalam menggunakan layanan BNPL. Meski menawarkan kemudahan, pinjaman paylater juga bisa menjadi beban finansial jika tidak dikelola dengan baik. Konsumen disarankan untuk memahami syarat dan ketentuan layanan serta memastikan bahwa mereka dapat memenuhi kewajiban pembayaran sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: