NOBARTV NEWS Korea Selatan kembali diterpa skandal besar yang melibatkan mantan Presiden Moon Jae-in. Dalam perkembangan terbaru, Moon Jae-in telah ditetapkan sebagai tersangka dalam penyelidikan kasus suap yang melibatkan mantan menantunya, Seo. Kasus ini menarik perhatian publik setelah muncul dugaan bahwa Seo menerima perlakuan istimewa dalam mendapatkan pekerjaan di maskapai Thai Eastar Jet.
Penyelidikan ini dipimpin oleh Divisi Kriminal 3 dari Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju dan berfokus pada dugaan bahwa Seo, yang menikahi putri Moon, Moon Da-hye, sebelum kemudian bercerai, menerima keuntungan khusus dalam proses rekrutmen di Thai Eastar Jet. Dugaan perlakuan istimewa ini dihubungkan dengan pengaturan penunjukan pejabat pemerintah yang penting bagi Lee Sang-jik, pendiri maskapai tersebut.
Kasus ini berawal dari pengaduan yang diajukan empat tahun lalu oleh Partai Kekuatan Rakyat dan kelompok sipil “Justice People.” Pengaduan ini menuduh adanya hubungan antara pekerjaan Seo di Thai Eastar Jet dan penunjukan Lee Sang-jik sebagai kepala Badan UKM dan Startup Korea (KOSME).
Menurut dugaan, Seo dipekerjakan oleh Thai Eastar Jet pada Juli 2018, meskipun kualifikasinya dianggap tidak memadai untuk posisi tersebut dan kondisi keuangan perusahaan yang sedang sulit menimbulkan kecurigaan akan adanya campur tangan dari pihak istana kepresidenan dalam proses perekrutan.
Jaksa menduga bahwa penunjukan Lee sebagai kepala KOSME mungkin telah diputuskan dalam pertemuan informal pada akhir tahun 2017. Dugaan ini semakin diperkuat oleh fakta bahwa Moon dan istrinya diduga berhenti memberikan dukungan finansial kepada putri mereka setelah Seo dipekerjakan. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa gaji dan tunjangan yang diterima Seo dari maskapai tersebut dianggap sebagai suap kepada Moon.
Sejauh ini, Seo telah diperiksa tiga kali sebagai saksi, namun ia memilih untuk tidak memberikan keterangan. Keputusan Seo untuk tidak memberikan keterangan menambah kompleksitas penyelidikan ini dan menimbulkan berbagai spekulasi mengenai peran serta tanggung jawabnya dalam kasus ini.
Jaksa juga telah memeriksa beberapa mantan pejabat tinggi pemerintahan Moon dalam konteks kasus ini. Mantan Kepala Staf Im Jong-seok dan pemimpin Partai Minor Rebuilding Korea, Cho Kuk, termasuk di antara yang telah diperiksa.
Selain itu, jaksa telah mendakwa mantan Sekretaris Senior Presiden untuk Urusan Personalia, Cho Hyun-ock, atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan terkait kasus ini. Langkah ini menunjukkan bahwa penyelidikan tidak hanya terbatas pada Moon, tetapi juga melibatkan berbagai pihak yang dianggap terkait.
Reaksi terhadap penyelidikan ini bervariasi di kalangan pihak berkuasa dan oposisi. Partai Kekuatan Rakyat, sebagai pihak yang memulai pengaduan, menegaskan bahwa semua warga negara, termasuk mantan Presiden, harus setara di hadapan hukum. Mereka menekankan pentingnya penegakan hukum tanpa pandang bulu dan menyuarakan dukungan terhadap penyelidikan yang dilakukan.
Di sisi lain, Partai Demokrat, yang merupakan partai lawan politik Moon, mengecam penyelidikan ini sebagai balas dendam politik. Mereka menuduh bahwa penyelidikan ini merupakan upaya untuk mengalihkan perhatian dari kasus-kasus yang melibatkan Presiden Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon-hee.
Konferensi pers yang diadakan oleh 37 anggota parlemen Partai Demokrat menegaskan bahwa penyelidikan ini berpotensi membawa dampak buruk bagi pemerintahan saat ini. Mereka mengklaim bahwa upaya balas dendam politik semacam ini hanya akan meningkatkan kemarahan publik terhadap pemerintah.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: