NOBARTV NEWS Sebuah serangan bom bunuh diri yang terjadi pada Senin sore (2/9) di kawasan Qala Bakhtiar, Distrik 6, Kota Kabul, Afghanistan, menewaskan enam warga sipil, termasuk seorang wanita, dan melukai 13 orang lainnya. Kejadian tersebut menambah daftar panjang kekerasan yang melanda ibu kota Afghanistan.
Menurut laporan dari Kepolisian Kabul, insiden tersebut terjadi ketika seorang pelaku meledakkan bom rakitan yang dipasang di tubuhnya. Juru Bicara Kepolisian Kabul, Khalid Zadran, menyampaikan informasi terkait serangan tersebut melalui unggahan di platform media sosial X.
Dalam pernyataannya, Zadran menjelaskan bahwa bom meledak pada sore hari, menyebabkan korban tewas dan luka-luka.
“Petang ini, seseorang meledakkan sebuah bom rakitan di kawasan Qala Bakhtiar,” tulis Zadran.
“Korban luka-luka segera dibawa ke rumah sakit, dan penyelidikan sedang berlangsung.”
Dari enam korban tewas, pihak kepolisian memastikan bahwa salah satu di antaranya adalah seorang wanita. Para korban yang terluka, sejumlah 13 orang, segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Kondisi mereka saat ini belum sepenuhnya terkonfirmasi, tetapi laporan awal menunjukkan bahwa beberapa dari mereka berada dalam kondisi kritis.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan juga mengonfirmasi adanya ledakan yang terjadi di Kabul. Namun, hingga berita ini diturunkan, kementerian belum memberikan rincian lengkap mengenai insiden tersebut. Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri, Abdul Mateen Qaniee, dalam komunikasi melalui telepon dengan Reuters, mengatakan, “Rinciannya akan dibagikan kemudian.”
Qaniee juga mengonfirmasi bahwa lokasi ledakan terjadi di wilayah barat daya Darul Aman, yang dikenal sebagai salah satu area dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi di Kabul.
Serangan ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku dan kelompok di balik serangan tersebut. Hingga saat ini, Kabul masih berada di bawah ancaman serangan teror yang kerap kali menargetkan area sipil dan fasilitas umum.
Sejumlah saksi mata yang berada di lokasi kejadian menyebutkan bahwa suara ledakan sangat keras dan menyebabkan kepanikan di sekitar area tersebut. Mereka menggambarkan suasana setelah ledakan sebagai kekacauan, dengan warga sipil berlarian dan sejumlah kendaraan serta bangunan mengalami kerusakan.
“Kami mendengar suara ledakan yang sangat keras, dan kemudian kami melihat asap yang membubung tinggi. Banyak orang panik dan berlari ke sana kemari,” ungkap salah seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya.
Pihak kepolisian dan tim medis setempat bekerja cepat untuk menangani situasi di lapangan. Polisi melakukan evakuasi terhadap warga sipil dan mengamankan area sekitar untuk memudahkan proses penanganan korban serta penyelidikan.
Tim medis dari rumah sakit terdekat juga dikerahkan untuk menangani korban yang terluka, dan sejumlah ambulans tampak hilir mudik membawa pasien.
Serangan bom bunuh diri ini menambah daftar panjang kekerasan di Kabul dalam beberapa tahun terakhir. Kabul, yang sebelumnya dikenal sebagai pusat aktivitas ekonomi dan politik Afghanistan, kini sering kali menjadi sasaran serangan teror yang menargetkan area-area dengan kepadatan penduduk tinggi.
Banyak serangan sebelumnya telah mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka, serta menambah penderitaan warga sipil yang sudah berada dalam situasi sulit.
Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok-kelompok teroris seperti Taliban dan ISIS telah mengklaim tanggung jawab atas berbagai serangan di Kabul.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: