NOBARTV NEWS Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidato berwarna dalam Apel Kader Partai Gerindra yang berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta Pusat, pada Sabtu malam. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyelipkan pantun yang ditujukan kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang langsung mengundang gelak tawa para hadirin.
Pantun yang disampaikan Prabowo berbunyi, “Satu dua cempaka biru, tiga empat dalam jambangan. Kalau mendapat kawan baru, kawan lama dilupa jangan.”
Pantun ini jelas menyindir dinamika politik yang melibatkan PKS dan PKB, khususnya berkaitan dengan perubahan arah dukungan politik mereka setelah Pemilu 2024.
Dalam acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh politik dan pejabat tinggi negara, Prabowo melanjutkan bahwa pantun tersebut juga ditujukan kepada Presiden PKS Ahmad Syaikhu, yang turut hadir dalam acara tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Prabowo menggunakan momen tersebut tidak hanya untuk menghibur, tetapi juga untuk menyampaikan pesan mengenai dinamika politik dan perubahan koalisi.
Menurut Prabowo, perbedaan dalam kontestasi pilpres merupakan hal yang wajar dalam dunia demokrasi. Namun, dia mengingatkan bahwa perbedaan tersebut tidak boleh menyebabkan konflik berkelanjutan di antara partai-partai politik.
“Kita harus kembali bersatu guna membangun bangsa,” ujar Prabowo.
Perubahan dukungan politik dari PKS dan PKB ini menjadi sorotan penting dalam konteks pemilu yang baru berlalu. Kedua partai tersebut sebelumnya mendukung pasangan calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024.
Namun, setelah pasangan tersebut kalah dalam kontestasi, PKS dan PKB bergeser ke arah koalisi besar yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Acara apel kader ini tidak hanya dihadiri oleh kader dan simpatisan Partai Gerindra, tetapi juga oleh berbagai tokoh penting dari partai politik lain dan pejabat negara.
Beberapa tokoh yang hadir antara lain Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Menparekraf Sandiaga Uno, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Kehadiran tokoh-tokoh tersebut menandakan dukungan luas terhadap acara tersebut dan menunjukkan bahwa meskipun terjadi perubahan koalisi politik, hubungan antara berbagai elemen politik masih terjaga.
Dalam acara tersebut, sejumlah petinggi partai juga terlihat hadir, termasuk Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum Gelora Anis Matta, Plt. Ketua Umum PPP Mardiono, dan kader Partai Golkar Nurul Arifien.
Tidak hanya itu, acara tersebut juga dihadiri oleh Sekjen NasDem Hermawi Taslim, Bakal Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil, Bacagub Jawa Barat Deddy Mulyadi, Ketua Majelis Tinggi PAN Hatta Rajasa, Waketum PAN Yandri Susanto, Sekjen PAN Eddy Soeparno, serta berbagai undangan lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan tingkat kepentingan dan perhatian yang tinggi terhadap dinamika politik dan pemilihan umum di Indonesia.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: