NOBARTV NEWS Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles dan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan Australia dan Indonesia dalam kunjungan resmi Marles ke Indonesia. Kunjungan tersebut berlangsung dari 28 hingga 29 Agustus 2024. Penandatanganan perjanjian ini akan berlangsung di Akademi Militer Indonesia di Magelang.
Menurut rilis pers yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Australia, perjanjian ini bertujuan untuk memperkuat hubungan pertahanan antara Australia dan Indonesia. Fokus utama dari perjanjian ini adalah peningkatan pengaturan praktis, penguatan interoperabilitas, serta dukungan terhadap dialog yang lebih intensif antara kedua negara.
“Perjanjian Kerja Sama Pertahanan Australia-Indonesia akan menjadi langkah bersejarah dalam memperdalam kerja sama pertahanan kita,” ungkap Marles dalam rilis tersebut.
Ia menambahkan bahwa perjanjian ini mencerminkan komitmen kedua negara terhadap kawasan yang menjunjung tinggi stabilitas dan kedaulatan.
Perjanjian ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama pertahanan yang sudah ada di antara Australia dan Indonesia. Selain itu, perjanjian ini akan memungkinkan kedua pihak untuk lebih memperluas latihan bersama guna menghadapi tantangan keamanan regional yang semakin kompleks.
Marles juga menekankan pentingnya perjanjian ini dalam memperkuat interoperabilitas antara angkatan bersenjata kedua negara, yang merupakan bagian integral dari strategi keamanan regional yang lebih luas.
Selama kunjungannya, Marles juga akan mengadakan serangkaian pertemuan dengan berbagai pejabat Indonesia. Salah satu agenda utama dari kunjungan ini adalah pembahasan isu-isu bilateral, regional, dan global yang menjadi kepentingan strategis bersama. Hal ini mencakup diskusi tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Salah satu momen penting dalam kunjungan ini adalah pertemuan Marles dengan Kadet Royal Military College Australia yang berpartisipasi dalam program pertukaran kadet tahunan dengan Akademi Militer Indonesia.
Program pertukaran ini telah berlangsung selama 50 tahun dan merupakan simbol penting dari hubungan pertahanan antara kedua negara. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kerjasama antara angkatan bersenjata Australia dan Indonesia, serta memperkuat jaringan profesional di kalangan militer kedua negara.
Perjanjian Kerja Sama Pertahanan Australia-Indonesia juga diharapkan dapat membawa dampak positif bagi hubungan strategis yang lebih luas di kawasan.
Dengan adanya perjanjian ini, kedua negara diharapkan dapat mengatasi tantangan keamanan yang mungkin timbul di masa depan dengan lebih efektif.
Marles menekankan bahwa kerja sama yang lebih erat ini akan memungkinkan Australia dan Indonesia untuk lebih siap dalam menghadapi ancaman keamanan regional dan global.
Selain itu, perjanjian ini juga akan meningkatkan kemampuan kedua negara dalam melakukan latihan bersama, yang merupakan aspek penting dalam membangun kepercayaan dan kemampuan bersama dalam menghadapi situasi darurat atau krisis.
Kunjungan Marles dan penandatanganan perjanjian ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk memperkuat hubungan pertahanan antara Australia dan Indonesia.
Kedua negara telah lama memiliki hubungan pertahanan yang solid, namun perjanjian ini diharapkan dapat membawa kerja sama tersebut ke level yang lebih tinggi.
Marles menyatakan keyakinannya bahwa perjanjian ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua negara dan akan memperkuat posisi mereka sebagai mitra strategis di kawasan.
Selama kunjungannya, Marles juga akan menghadiri sejumlah acara yang berkaitan dengan hubungan pertahanan antara kedua negara. Salah satunya adalah pertemuan dengan para pejabat dari Akademi Militer Indonesia dan Royal Military College Australia untuk membahas perkembangan terbaru dalam program pertukaran kadet.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: