NOBARTV NEWS Seorang bapak kos di Semarang berinisial NY (63) mendadak viral setelah terungkap bahwa ia telah memakan daging kucing dalam setahun terakhir. Kasus ini mencuat setelah anak kosnya memergoki NY sedang memakan daging kucing, yang kemudian dilaporkan ke pihak berwajib.
Menurut informasi dari Kapolsek Gunungpati Kompol Agung Raharjo, NY mengaku telah mengonsumsi daging sepuluh kucing selama satu tahun terakhir.
Kapolsek Gunungpati, Kompol Agung Raharjo, menjelaskan bahwa pihak kepolisian mulai menyelidiki kasus ini setelah mendapatkan laporan dari anak kos NY.
“Dari keterangan yang kami terima, NY mengaku telah memakan daging dari sepuluh kucing dalam setahun terakhir. Pengakuan ini kami dapatkan langsung dari yang bersangkutan,” kata Agung dilansir dari DetikNews, Rabu kemarin.
Menurut Agung, NY memberikan alasan khusus mengenai tindakannya tersebut. Ia mengklaim bahwa konsumsi daging kucing dilakukan untuk tujuan kesehatan, terutama untuk menurunkan kadar gula dalam darah.
“NY beralasan bahwa dia mengonsumsi daging kucing untuk menurunkan kadar gula. Yang bersangkutan mengidap diabetes, dan ini adalah alasan utama dia melakukan tindakan tersebut,” lanjut Agung.
Kasus ini mengundang perhatian publik dan pihak berwajib, yang segera turun tangan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Tim dari Polsek Gunungpati dan Inafis Polrestabes Semarang langsung mendatangi kos-kosan yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).
Di lokasi tersebut, petugas memasang garis polisi untuk membatasi area belakang tempat NY diketahui memproses dan mengonsumsi daging kucing.
Garis polisi terlihat terpasang di bagian belakang kos-kosan, yang berbatasan langsung dengan sungai. Di area tersebut, petugas menemukan beberapa tulang dan kepala yang diduga milik kucing, tergeletak dan dikerubuti lalat. Temuan ini menambah kejelasan mengenai praktik yang dilakukan NY di tempat tersebut.
Bagian belakang kos-kosan NY tampak cukup berantakan dan semi-terbuka. Di area ini terdapat beberapa kulkas dan televisi tabung yang tampak tidak terawat.
Penemuan lain di lokasi termasuk meja yang diduga digunakan untuk menghantam kucing dan abu bekas pembakaran kucing untuk merontokkan bulu sebelum dimasak. Alat-alat yang digunakan dalam proses eksekusi kucing, seperti palu dan sabit, juga ditemukan di lokasi tersebut.
“Inafis telah membawa beberapa barang bukti dari lokasi kejadian. Kami menemukan tulang-tulang kucing, magic jar, palu untuk eksekusi, dan sabit,” ujar Agung.
Kejadian ini tidak hanya mengejutkan publik, tetapi juga memicu berbagai reaksi dari masyarakat dan berbagai pihak terkait. Para warga sekitar kos-kosan merasa terkejut dan khawatir dengan temuan tersebut. Beberapa di antaranya merasa bahwa tindakan NY sangat tidak manusiawi dan melanggar norma sosial serta hukum yang berlaku.
Sejumlah pihak berwenang juga telah meminta klarifikasi dan memberikan peringatan keras terhadap praktik yang dianggap melanggar etika dan hukum.
Pihak kepolisian juga mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dan melaporkan tindakan-tindakan yang mencurigakan atau melanggar hukum kepada pihak berwajib. Mereka berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang dan masyarakat dapat lebih menjaga kepatuhan terhadap hukum dan norma-norma sosial yang berlaku.
Sementara itu, NY akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan langkah hukum yang akan diambil. Kasus ini akan menjadi contoh bagi penegakan hukum terkait perlindungan hewan dan diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pihak-pihak yang melakukan tindakan serupa.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: