NOBARTV NEWS – Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll mengkritisi format Liga 1 yang akan menggunakan babak play off untuk menentukan juara di setiap akhir musim. Kata Doll, sistem tersebut aneh.
Seperti yang diketahui, berbagai terobosan baru diwacanakan oleh PSSI pada Liga 1 musim 2023-2024. Sebelum kick off, PSSI sudah melakukan studi banding ke dua federasi sepakbola yaitu JFA (Jepang) dan DFB (Jerman).
Bersama JFA, PSSI bekerjasama dalam bidang perwasitan. Dua instruktur wasit asal Jepang didatangkan langsung guna memberikan bimbingan kepada wasit-wasit yang akan bertugas memimpin pertandingan di Liga 1 dan 2 musim ini. Perwakilan dari JFA tersebut juga bertugas menjaring ratusan wasit sebelum kick off Liga 1 kemarin.
Adapun bersama DFB, PSSI dan Federasi Sepakbola Jerman itu sepakat untuk melakukan kerjasama perihal pengelolaan liga. Tak hanya itu saja, PSSI juga meminta rekomendasi Direktur Teknik PSSI pada mereka.
Terkait dengan pengelolaan liga tersebut, Erick Thohir sempat berencana untuk menerapkan babak play off di Liga 1 musim ini. Jadi, empat tim yang finis di peringkat 1, 2, 3 dan 4 pada musim reguler akan saling berhadapan di babak play off. Mereka akan bertemu di babak semifinal dan pemenangnya di babak final merupakan tim yang berhak keluar sebagai juara di kompetisi nanti.
Jadi, tim yang sudah finis di peringkat pertama dalam musim reguler belum dipastikan keluar sebagai juara. Sebab tanpa babak play off, poin serta peringkatnya di musim reguler belum jadi patokan untuk merengkuh gelar.
Tapi sayangnya, rencana ini kurang diterima oleh pelatih Persija Jakarta Thomas Doll.
“Ketika saya mendengar ini untuk pertama kali, saya berpikir bagus untuk penonton dan orang-orang di rumah,” kata Thomas Doll.
Lebih lanjut, kata pelatih asal Jerman ini, tim yang finis di peringkat pertama pada musim reguler tentu menjadi tim yang rawan untuk dirugikan. Sebagai contoh, ia membandingkannya dengan peringkat Liga 1 musim lalu yang di mana PSM Makassar unggul selisih poin yang cukup banyak dibandingkan tim-tim lainnya.
Dalam kondisi tersebut, PSM Makassar yang sudah susah payah bertengger di peringkat pertama dan unggul banyak poin dari lawan-lawannya tidak bisa menjamin diri untuk menang di babak play off nanti.
“PSM unggul sembilan angka atas kami dan lebih dengan tim peringkat keempat. Mereka bermain melawan tim posisi keempat dan dapat kalah dalam dua laga. Jadi, Anda tidak dapat menjamin apa pun dalam semusim penuh,” ujarnya menambahkan.
Oleh karena itu, kata Doll lagi, sistem tersebut disebutnya sebagai hal yang aneh.
“Tetapi, ketika Anda memikirkan, setelah musim yang panjang, tim peringkat pertama jaraknya 15 poin dengan klub posisi keempat, dan Anda harus bermain lagi,” paparnya lagi.
“Klub posisi keempat itu memiliki kemungkinan untuk menyingkirkan Anda. Maksud saya, bagi saya sistemnya agak aneh. Saya akan melihat bagaimana sistem itu bekerja.”
“Saya tidak memahami alasannya. Namun, untuk penonton itu bagus. Tentu saja karena ada pertandingan,” pungkas eks pelatih Borrusia Dortmund itu.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Sangat setuju dgn thomas doll