NOBARTV NEWS – Pelatih Timnas Palestina Makram Daboub mengeluhkan cuaca Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya ketika timnya ditahan imbang 0-0 atas Timnas Indonesia.
Sebagaimana diketahui, pada malam hari tadi, telah dilangsungkan laga FIFA Matchday antara skuad Garuda versus Timnas Palestina. Di laga tersebut, kedua tim bermain sama kuat. Sepanjang 2×45 menit, tak ada satu gol pun yang tercipta.
Laga melawan Palestina merupakan laga pertama Timnas Indonesia pada FIFA Matchday pada bulan Juni ini. Sebab pada tanggal 19 Juni mendatang, anak asuh Shin Tae-yong itu akan berhadapan dengan Timnas Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta. Sekadar diketahui, kedua tim yang dilawan Indonesia di FIFA Matchday Juni 2023 ini memiliki peringkat yang jauh lebih baik. Palestina berada di peringkat 93 FIFA sedangkan juara dunia Argentina di posisi pertama.
Sementara itu, Timnas Indonesia hanya menempati peringkat ke-149. Meskipun demikian, mereka mampu menahan imbang tim peringkat 93 dunia tersebut. Lantas, di laga melawan Argentina nanti, mampukah Marc Klok dkk setidaknya untuk menahan anak asuh Lionel Scaloni itu?
Adapun hasil imbang semalam ditanggapi berbeda oleh kedua pelatih kesebelasan. Meskipun bermain imbang, namun Shin Tae-yong cukup puas dengan penampilan anak asuhnya. Ya, performa skuad Garuda pada malam hari tadi memang layak untuk disebut sempurna. Walaupun gagal mencetak kemenangan, namun mereka lebih menguasai jalannya pertandingan dan lebih sering menciptakan peluang. Sementara itu, Timnas Palestina hanya sesekali melakukan ancaman ke lini belakang skuad Garuda.
“Secara performa para pemain sangat baik untuk hari ini. Tetapi disayangkan skor harusnya bisa dicetak dua atau tiga gol hari ini, tapi itu sangat disayangkan,” kata Shin Tae-yong dalam sesi konferensi pers.
Shin juga mengomentari penampilan pemain debutan Rafael Struick dan Ivar Jenner.
“Memang debut, sangat baik performa kedua pemain ini dan masih muda. Mereka jauh-jauh datang ke Indonesia, mereka tunjukkan dan (memang) harus tunjukkan dalam pertandingan ini,” tambah pelatih asal Korea Selatan itu.
Sementara itu, pelatih Palestina Makram Daboub justru mengeluhkan faktor cuaca sebagai penyebab anak asuhnya tidak tampil maksimal.
“Tak ada komentar soal hasil karena itu bukan hal penting. Tetapi kompetisi kami telah berhenti tiga bulan, jadi mereka tak main selama itu,” kata Makram Daboub.
Makram menilai anak asuhnya hanya bermain baik selama 15 menit di babak pertama. Setelah itu, banyak faktor yang membuat penampilan anak asuhnya menjadi berbeda.
“Dalam 15 menit pertama, kami bermain bagus. Setelahnya ada banyak masalah di tengah, kami kehilangan banyak bola dan cuacanya cukup sulit,” ucap Makram di sesi konferensi pers tersebut.
“Kami coba bermain dengan cara kami tetapi sangat sulit. Indonesia punya kualitas, mereka berjuang di kandang, depan fans. Kami mencoba segalanya, sayang sekali hanya imbang,” lanjutnya.
Selain itu, Makram juga menyoroti dua pemain Indonesia yang dianggapnya berbahaya. Kedua pemain yang dimaksud adalah Elkan Baggott dan Marc Anthony Klok.
“Nomor 30 di pertahanan (Elkan Baggott) dan 23 (Marc Klok), mereka juga banyak pemain cepat di depan dan memberikan banyak kesulitan di lapangan,” ujarnya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Padahal dinegaranyakan juga panas