NOBARTV NEWS – Pemkot (Pemerintah Kota) Surabaya membatalkan rencana mereka untuk mengadakan konvoi Timnas Indonesia sebelum berlaga di FIFA Matchday melawan Timnas Palestina.
Sebagaimana diketahui, pada bulan Juni ini, skuad Garuda akan memainkan dua laga penting bertajuk FIFA Matchday. Laga pertama akan dimainkan di Surabaya – tepatnya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Laga tersebut akan digelar pada tanggal 14 Juni dengan melawan tim asal timur tengah Palestina.
Adapun di laga keduanya, Marc Anthony Klok dkk akan terbang ke Jakarta untuk menjamu tim kuat Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada tanggal 19 Juni 2023.
Saat ini, Shin melalui PSSI sudah memanggil 26 pemain untuk mengikuti TC (pemusatan latihan) jelang dua laga akbar tersebut. Pemusatan latihan tersebut dilakukan di Surabaya mengingat di tempat itu merupakan venue untuk laga pertamanya. Sayangnya, di hari pertama pertama bahkan kedua, masih ada pemain yang belum hadir di TC ini. Pemain dari Persija Jakarta seperti Rizky Ridho dan Witan Sulaeman beserta beberapa pemain abroad masih bertahan di klubnya masing-masing. Setidaknya, ada enam pemain abroad yang masih berada di luar negeri. Mereka adalah Jordi Amat dan Saddil Ramdani (Malaysia), Elkan Baggott (Inggris), Asnawi Mangkualam Bahar (Korea Selatan), Pratama Arhan (Jepang), dan Shayne Pattynama (Norwegia).
Lucunya, beberapa hari jelang laga perdananya tersebut adalah pemerintah kota Surabaya sempat ingin mengadakan konvoi bagi para pemain. Walikota Surabaya Eri Cahyadi ingin para pemain diarak sebelum pertandingan pertamanya melawan Timnas Palestina.
Namun tak berselang lama begitu rencana tersebut dipublikasikan, netizen ramai-ramai menolak. Mereka menganggap hal tersebut belum atau tidak layak untuk dilakukan. Kecuali jika Timnas Indonesia baru selesai memenangkan sebuah turnamen bergengsi.
Atas banyaknya gelombang protes tersebut, Eri akhirnya membatalkan rencana yang sebetulnya sudah diatur oleh Pemkot Surabaya itu. Kata Eri Cahyadi, konvoi yang dimaksud dirinya bukanlah seperti yang disangkakan oleh banyak orang. Konvoi kata Eri adalah hanya sebuah pengawalan yang akan diberikan kepada punggawa Timnas Indonesia. Suporter yang diperkirakan hadir kata Eri hanyalah 100 orang dan estimasi konvoi yang dimaksud tidak mencapai 10 menit.
“Jadi ini konvoi pengawalan karena penghormatan yang diberikan kepada Timnas Indonesia. Ini tradisi dan budaya suporter Surabaya karena kami ingin menunjukkan suporter Surabaya itu begitu ramah. Biasanya konvoi jenis ini dihadiri perwakilan suporter, ini bisa kita batasi, seperti maksimal 100 suporter untuk mengawal, dalam konteks ini dari hotel ke Balai Kota yang butuh waktu 7 menit. Jadi ini bukan mengelilingkan pemain Timnas ke seluruh Surabaya,” ujar Eri Cahyadi Rabu (07/06) kemarin.
Lebih lanjut, kata Eri lagi, karena konvoi ini disalahartikan, maka pihaknya memastikan konvoi tersebut dibatalkan.
“Tapi karena ini kemudian disalahpahami, maka konvoi ditiadakan. Para pemain timnas Indonesia dan Palestina langsung gala dinner di Balai Kota,” paparnya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Terlalu berlebihan