NOBARTV NEWS – Erick Thohir memberikan peringatan kepada siapapun oknum yang sering melakukan tindak kerusuhan di sepakbola Indonesia. Kata Erick, jika hal tersebut kembali terjadi, maka FIFA tak segan-segan untuk memberhentikan sepakbola Indonesia.
Seperti yang diketahui, pada tahun lalu, di sebuah laga Liga Indonesia telah terjadi salah satu kerusuhan terbesar sepanjang sejarah sepakbola dunia. Kerusuhan tersebut dikenal dengan nama Tragedi Kanjuruhan. Sesuai dengan tempatnya, kejadian itu terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Kerusuhan yang menyebabkan ratusan jiwa meninggal itu diawali dari masuknya suporter tuan rumah Arema FC ketika timnya dikalahkan sang rival Persebaya Surabaya 2-3. Masuknya beberapa oknum tersebut diikuti oleh suporter lainnya. Kerusuhan pun tak terhindarkan karena beberapa oknum melakukan tindak anarkis di dalam stadion. Mereka membakar dan merusak fasilitas stadion – yang membuat aparat keamanan melemparkan gas air mata.
Akibat gas air mata tersebut, suporter yang lain ikut terkena imbasnya. Mereka kemudian berlarian menyelamatkan diri untuk keluar dari stadion. Sayangnya, dalam proses penyelamatan diri itu, mereka berlari berebut pintu keluar – yang mengakibatkan saling injak antara sesama penonton. Akibatnya, ratusan jiwa meninggal dunia.
Banyaknya korban jiwa ini disebut-sebut sebagai alasan FIFA membatalkan status tuan rumah Timnas Kamboja di Piala Dunia U-20 2023. Berbulan-bulan sejak tragedi tersebut, PSSI dianggap belum tuntas mentransformasi sepakbola Indonesia sepenuhnya. Atas dasar itulah, PSSI tidak mendapat bantuan dana dari Federasi Sepakbola Dunia itu.
Oleh sebabnya, sedini mungkin, sebelum Liga 1 musim 2023-2024 dibuka, Ketua Umum PSSI Erick Thohir sudah berpesan. Erick mewanti-wanti kepada seluruh orang – siapapun dia yang sering melakukan tindak kerusuhan untuk berhenti melakukannya. Sebab gerak-gerik sepakbola Indonesia sudah sangat diperhatikan FIFA semenjak Tragedi Kanjuruhan pecah. Hal tersebut disampaikan Erick kemarin.
“Ingat, peristiwa Kanjuruhan masih ada dalam catatan FIFA,” kata Erick Thohir.
Meskipun demikian, Erick juga mengucapkan syukur karena dibatalkannya status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U-20 kemarin tidak berefek pada keberlangsungan Timnas Indonesia dan Liga 1 itu sendiri.
“Kita beruntung hanya diberi sanksi yang ringan sehingga tetap bisa menggelar pertandingan internasional, FIFA matchday, dan kompetisi,” ujarnya menambahkan.
“Namun, jika ada kerusuhan, seperti di akhir musim kemarin, percayalah FIFA akan berhentikan sepak bola Indonesia. Jangan jadi bangsa yang lupa, sebab FIFA tidak lupa,” katanya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Harus sadar bersama