NOBARTV NEWS – Mantan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan banting setir dari jabatan sebelumnya. Usai memutuskan untuk tidak mengikuti pencalonan sebagai Ketum PSSI pada KLB Pebruari kemarin, beberapa bulan berikutnya, pria yang biasa disapa Iwan Bule itu ternyata gabung ke dalam partai politik.
Sebagaimana diketahui, Iriawan merupakan salah satu Ketua Umum PSSI yang mundur sebelum masa jabatannya berakhir. Sebelumnya, sudah ada nama-nama Ketum PSSI lainnya yang mundur dengan berbagai alasan yang berbeda. Namun untuk Iriawan, alasan mundurnya sang Ketum lebih kepada desakan berbagai pihak, baik dari netizen, pengamat sepak bola, sampai dengan tim pencari fakta yang akan dibahas berikutnya.
Jadi, pada tahun 2022 kemarin, telah terjadi sebuah insiden mengerikan dalam sejarah sepak bola dunia. Insiden tersebut dikenal dengan nama Tragedi Kanjuruhan. Sesuai namanya, tragedi tersebut terjadi di salah satu stadion yang terletak di Jawa Timur, Indonesia. Kanjuruhan merupakan kandang bagi klub setempat Arema FC.
Pasca pertandingan di Liga Indonesia tahun lalu, suporter Arema FC memasuki stadion sebagai bentuk kekecewaannya karena di saat itu timnya dikalahkan sang rival Persebaya Surabaya. Singkat cerita, karena berbagai tindak anarkis yang dilakukan beberapa oknum, aparat keamanan meresponnya dengan menembak gas air mata. Alhasil, para suporter berlarian untuk menyelematkan diri. Dalam proses penyelematan diri itu, mereka saling injak dan pada akhirnya banyak korban berjatuhan. Lebih dari 100 korban jiwa yang jatuh pada saat itu.
Akibatnya, Liga 1 sempat dihentikan saat itu. Tak hanya itu saja, netizen ramai-ramai meminta pertanggungjawaban. Baik itu kepada pengelola Liga, Panpel Arema, hingga Ketua Umum PSSI beserta jajarannya. Bahkan, dari hasil investigasi yang dilakukan TGIPH (Tim Pencari Fakta), mereka meminta kepada Ketum PSSI dan jajarannya untuk mundur dari kursi jabatan sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Beberapa bulan kemudian, sebagai respons dari berbagai desakan tersebut, Iriawan dan para Exco sepakat untuk mundur lewat jalur Kongres Luar Biasa PSSI. Jadi, KLB tersebut adalah untuk memilih pemimpin PSSI yang baru. Semestinya, KLB belum akan dilaksanakan. Namun karena desakan tersebut, Iriawan dan para bawahannya sepakat untuk melangsungkannya lebih cepat. Pada akhirnya, terpilih lah 16 Pebruari 2023 sebagai tanggal pelaksanaan acara tersebut.
Ternyata, Iriawan dalam Kongres Luar Biasa itu tak mencalonkan diri lagi. Alhasil, dalam kontestasi pemilihan Ketum PSSI, hanya ada empat calon yang bersaing. Mereka adalah Erick Thohir, La Nyalla Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, dan Doni Setiabudi. Tanpa Iriawan, terpilih lah Erick Thohir sebagai pemimpin PSSI yang baru.
Lama tak terdengar kabar serta kegiatannya sejak angkat kaki dari PSSI, baru-baru ini tersiar berita kalau Iriawan sudah banting setir. Di awal karirnya, ia merupakan anggota Polri. Bahkan, pangkat terakhir yang disematkan kepadanya adalah seorang Komjen Pol (Komisaris Jenderal) atau bintang tiga. Begitu pensiun (sebagai Polri), Iriawan masuk ke PSSI. Belum selesai di PSSI (karena Tragedi Kanjuruhan), ia kembali banting setir dan masuk dalam partai politik.
Dalam unggahan di akun instagramnya, Iwan Bule memastikan dirinya masuk ke salah satu partai politik yakni Gerindra. Hal tersebut tampak dari fotonya bersama Ketua Umum partai tersebut yaitu Prabowo Subianto.
“Hari ini merupakan hari yang amat bersejarah bagi saya. Merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan, saya dapat diterima di keluarga besar partai yang mempunya visi besar untuk kemajuan bangsa dan negara,” tulisnya.
Lebih lanjut, Iriawan mengucapakan rasa terima kasihnya atas jabatan baru yang akan diembannya di partai tersebut.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya pada Ketua Umum Partai Gerindra, Bapak Prabowo serta seluruh jajaran partai Gerindra atas kepercayaan dan amanah yang diberikan kepada saya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra,” tutupnya.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Impian ibul yg terwujud