NOBARTV NEWS – Ketua Umum PSSI Erick Thohir menanggapi pemusatan latihan jangka panjang yang sedang dilakukan Timnas Indonesia U-22 saat ini.
Sebagaimana diketahui, pemusatan latihan jangka panjang untuk skuad Garuda Indonesia sudah dilakukan sejak era-era pelatih sebelumnya. Intinya, setiap kali Timnas Indonesia mengikuti even penting, maka wajib bagi mereka untuk melakukan TC. TC tersebut bahkan bisa memakan waktu sampai satu bulan.
Shin Tae-yong dan Indra Sjafri pernah melakukannya. Di TC Garuda muda jelang Piala Asia U-20 beberapa waktu lalu, Muhammad Ferrari dkk diminta untuk bergabung dalam TC satu bulan sebelum pelaksanaan even. Dan saat ini, Indra Sjafri selaku pelatih Timnas U-22 juga sedang menjalani TC jangka panjang jelang tampil di SEA Games 2023.
SEA Games 2023 direncanakan dibuka pada akhir bulan April ini, namun pemusatan latihan sudah dimulai sejak 1 Maret bulan lalu. Pemusatan latihan jangka panjang ini dilakukan Shin dan Indra karena kualitas pemain kita sangat jauh berbeda dengan pemain Eropa.
Di Eropa, setiap kali ada pertandingan internasional, para pemainnya hanya butuh waktu beberapa hari untuk dikumpulkan lalu bermain. Di Indonesia tidak bisa seperti itu. Oleh sebabnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir tidak sekalipun mempermasalahkannya. Apa tanggapan sang Ketua Umum dengan TC Timnas U-22 tersebut?
“Bukan mimpi, itu adalah tim yang harus dipersiapkan. Makanya itu kan tim U-22 tidak saja disapa oleh presiden dan kita siapkan empat pertandingan dan dua sama tim Lebanon,” kata Erick Thohir.
“Supaya mereka punya kesempatan tanding dengan tim luar negeri gitu selain dengan dua tim dalam negeri,” tambah pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.
Lebih lanjut, kata Erick lagi, PSSI dan Timnas Indonesia tak mungkin bisa untuk mempersiapkan sebuah tim dalam waktu singkat. Apalagi jika mereka tidak mendapatkan laga uji coba untuk membuktikan kualitasnya.
“Kan kita gak mungkin mempersiapkan tim nasional dalam seminggu dua minggu, nggak mungkin terus nggak ada tanding dan latihan doang.”
Kata Erick, mempertemukan Timnas Indonesia dengan tim luar negeri berbeda rasanya dengan tim lokal. Dalam hal ini, Erick menyinggung pressure-nya yang berbeda.
“Dan kalau hanya bertanding lawan tim dalam negeri saya rasa pressurenya beda.”
“Kita saja lawan Burundi aja kan beda, ketika menang 3-1 dengan 3-0 di babak pertama, di babak kedua kita kecolongan satu gol. Di laga kedua, 2-2, kalah lagi 1-2, untung ada gol,” katanya lagi.
“Yang terpenting adalah mental, yang namanya tim itu tidak hanya skil, tapi perlu waktu juga chemistry antara pemain tetapi yang paling berat ya mental di lapangan,” ujarnya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Masih bituh tc janggka panjang
Percuma mending biasa-biasa saja
TC masih tetap harus dilaksanakan
Biasa2 saja macem mana