NOBARTV NEWS – Pertemuan Erick dengan petinggi FIFA mendapatkan respon berbeda dari banyak kalangan.
Sebagaimana diketahui, Erick beberapa hari lalu kembali melakukan pertemuan dengan FIFA. Sebelumnya, Ketua Umum PSSI periode 2023-2028 itu sudah pernah berkunjung ke Doha Qatar untuk menemui Gianni Infantino (Presiden FIFA) dan jajarannya. Saat itu, Erick menemui mereka guna membahas nasib Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Hasilnya, negosiasi tersebut tak berakhir manis. Keikutsertaan Indonesia di Piala Dunia U-20 2023 tetap dicabut. Dengan alasan yang kurang gamblang, FIFA menuliskan pengumuman tersebut di laman resminya.
“Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA, Gianni Infantino dan Presiden PSSI, Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023,” rilis FIFA pada 29 Maret 2023.
“Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya,” lanjut Federasi Sepak Bola Dunia itu.
Dan kemarin, Erick kembali terbang untuk menemui FIFA. Kabarnya, Erick sedang melakukan negosiasi dengan FIFA agar sepak bola Indonesia tidak diberikan sanksi berat buntut batalnya pelaksanaan Piala Dunia U-20 di tanah air. Sebab dalam surat pembatalan kemarin, FIFA juga menuliskan kemungkinan sanksi yang akan diberikannya atas Indonesia. Akan tetapi, sanksi tersebut belum jelas apakah termasuk dalam sanksi ringan atau berat.
Selain itu, kedatangan Erick kali ini juga untuk membawa blue print transformasi sepak bola Indonesia. Erick ingin menunjukkan blue print tersebut kepada FIFA dengan tujuan sanksi yang akan dijatuhkan itu tidak seberat yang pernah terjadi sebelumnya (2015 di-banned FIFA).
Hal itu juga diiyakan oleh salah satu anggota Exco PSSI Arya Sinulingga. Namun, pengamat sepak bola Indonesia Akmal Marhali justru menyebut tujuan kedatangan Erick (ke FIFA) tidak sebatas itu saja.
“Fokus utamanya adalah kita tidak di banned oleh FIFA,” kata Arya Sinulingga.
“Soal urusan yang lain dan sebagainya itu nanti saja setelah kita tidak di banned oleh FIFA. Kita ngapain ngomongin yang lain sementara kita saja bisa di banned. Kalau di banned kan tidak mungkin bisa apa-apa,” ujarnya menambahkan.
Pengamat sepak bola Indonesia Akmal Marhali mengaku mendapatkan informasi dari istana bahwa kedatangan Erick ke markas FIFA juga untuk membahas kemungkinan Indonesia menggantikan Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.
“Ada kawan yang mendapatkan bocoran dari istana bahwa kita tukar dengan Peru. Karena ternyata itu bukan FIFA, itu strategi pemerintah,” kata Akmal.
“Pemerintah masih berpikir dengan strategi politik Pasar Gembrong ya menurut saya, dia pikir ‘Oke kita tukar, kita ngomong sama FIFA. Tukar saja Peru tuan rumah U-20, kita tuan rumah U-17’,” katanya menambahkan.
Bahkan, lanjut Akmal lagi, hal yang ia bocorkan itu bukanlah sebuah rumor belaka.
“Bukan (rumor). Itu rencana yang ingin disampaikan. Jadi Pak Erick Thohir datang ke Doha untuk menyampaikan itu (ke FIFA),” ujarnya menutupi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Kita tunggu akhir drama ini
Semoga yabg terbaik untuk Indonesia