NOBARTV NEWS – Media Palestina ramai-ramai menyoroti – sekaligus memberitakan batalnya Indonesia sebagai tuan rumah untuk even Piala Dunia U-20 2023.
Seperti yang diketahui, Timnas Indonesia U-20 dipastikan gagal tampil di Piala Dunia U-20 karena statusnya sebagai tuan rumah sudah dicabut. Sebab sebelumnya, kehadiran Hokky Caraka dkk memang hanyalah berstatus sebagai tuan rumah. Skuad Garuda muda tidak lolos ke Piala Dunia U-20 lewat jalur kualifikasi macam 23 kontestan lainnya seperti Timnas Inggris dari Eropa, Fiji dari Oceania, Brasil dari Conmebol, Amerika Serikat dari Concacaf, Senegal dari Afrika, hingga Korea Selatan dan Jepang dari Asia.
Batalnya status tuan rumah tersebut membuat anak asuh Shin Tae-yong itu tidak akan tampil di even itu. Dan kemarin, pada 1 April 2023, mereka sudah dibubarkan oleh Shin Tae-yong usai melakukan pemusatan latihan terakhir di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Dalam kesempatan itu hadir Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Presiden RI Joko Widodo.
Kabar batalnya Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia U-20 ini tentunya menjadi pemberitaan media luar negeri termasuk Palestina. Karena pada dasarnya, dibatalkannya status Indonesia ini karena adanya penolakan terkait kedatangan Israel oleh elemen masyarakat Indonesia. Israel dianggap penjajah di tanah Palestina. Nyatanya, dukungan tersebut menjadi bumerang sendiri karena Indonesia dianggap melanggar kesepakatan yang sudah diatur sejak awal yaitu menerima dan menjamin kedatangan seluruh kontestan Piala Dunia U-20 termasuk Israel.
Padahal, sedari awal pihak Palestina mengaku tidak mempermasalahkan kedatangan Israel. Hal itu disampaikan oleh Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun beberapa minggu lalu.
“Kita tahu bahwa masing-masing federasi olahraga ini memiliki aturan sendiri termasuk FIFA. Dalam kaitan ini, Indonesia telah berhasil memenangkan bidding sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20,” kata Al Shun saat konferensi pers di Kedubes Palestina.
“Dan tentu saja partisipasi masing-masing negara yang ikut dalam event ini, tentu tidak ada kaitannya dengan suka atau tidak suka dengan negara peserta tersebut,” ujarnya menambahkan.
Namun kini, nasi sudah menjadi bubur. Berbagai media Palestina pun mengeluarkan rilis resminya terkait batalnya status Indonesia itu.
“FIFA batalkan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia gara-gara menolak partisipasi Israel,” tulis media Palestina Maan News.
Lebih lanjut, Maan News menyebut kemungkinan sanksi yang akan didapatkan Indonesia dari batalnya status tersebut.
“Kemungkinan sanksi terhadap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) juga bisa diputuskan di tahap selanjutnya,” lanjut media tersebut.
Sementara itu, Wattan menyebut pembatalan itu terjadi karena Gubernur Bali Wayan Koster menolak kedatangan Israel.
“Karena ribut masalah pendudukan, hak Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dicabut. [Keputusan itu] diambil usai FIFA membatalkan undian grup setelah Gubernur Bali menolak kehadiran tim penjajah,” tulis Wattan.
Sedangkan Raya, media asal Palestina ini juga menuliskan hal serupa. Raya mengutip ucapan pesepakbola legendaris asal Mesir Mohamed Aboutrika.
“Setelah masalah politik atas keberatannya [sejumlah pihak] terhadap partisipasi tim nasional Israel,” tulis media tersebut.
“Jika Anda [FIFA] tidak malu, lakukan apa pun yang Anda inginkan. Pendudukan Zionis adalah epidemi dunia yang harus diboikot,” kata Aboutrika dilansir dari Raya.
“Dan standar ganda masih berlaku di FIFA. Tidak mengherankan,” tutup sang legenda.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Jadi berita viral cuan naik
Terima kasih perhatian nya
Trus masuk tv
Akhir2 ini juga para pemain u20 banyak yg di undang stasiun tv
Rela merelakan anak bangsa sendiri menderita
Dan akhirnya konflik Israel-Palestina kembali memanas gara2 masalah ini