NOBARTV NEWS – Akibat dibatalkannya drawing Piala Dunia U-20 2023, Ketua Umum PSSI Erick Thohir dikabarkan telah terbang ke markas FIFA guna melobi para petinggi Federasi Sepak Bola Dunia itu.
Seperti yang diketahui, FIFA akhirnya membatalkan pelaksanaan drawing Piala Dunia U-20 2023. Sejatinya, drawing tersebut akan dilangsungkan pada 31 Maret mendatang di Bali. Namun anehnya, kepala daerah setempat yakni Gubernur Bali Wayan Koster justru mengungkapkan ketidaksetujuannya menjelang drawing tersebut dilakukan.
Koster bukan menolak Piala Dunia U-20 2023 dilaksanakan di Bali. Namun ia lebih khusus tidak menyetujui jika Timnas Israel U-20 melangsungkan pertandingan di tempatnya. Padahal, pada bulan Januari lalu, Koster menyatakan kesanggupan serta kesiapan Bali untuk menyambut even sepak bola terbesar kedua di dunia itu.
Seharusnya, jika Koster sanggup menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, ia juga wajib untuk menerima kehadiran seluruh kontestan. Siapapun dia, darimana pun ia berasal.
“Bali sudah sejak awal sangat siap menjadi bagian dari tempat penyelenggaraan acara FIFA World Cup U-20,” kata Koster pada bulan Januari lalu.
Namun sayangnya, ucapan Koster berbanding terbalik 100 derajat beberapa bulan setelahnya. Kepada Menpora, ia meminta agar Bali tidak dijadikan venue untuk laga yang mempertemukan Timnas Israel U-20. Kata Koster, penjajahan Israel atas Palestina menjadi sebab ia tak rela jika negara yang dulunya pernah masuk wilayah Asia itu main di Stadion Kapten I Wayan Dipta (salah satu venue pertandingan Piala Dunia U-20 di Bali).
“Kami menolak karena Israel melakukan gangguan atau penjajahan terhadap Palestina,” kata Koster 24 Maret kemarin.
“Kami mohon agar Bapak Menpora mengambil kebijakan untuk melarang tim dari Israel ikut bertanding di Bali. Kami, Pemprov Bali, menolak keikutsertaan Israel bertanding di Bali,” katanya melanjutkan.
Penolakan dari Wayan Koster itu disinyalir sebagai penyebab FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20. Menyikapi hal tersebut, Ketua Umum PSSI Erick Thohir dikabarkan langsung terbang ke Zurich, Swiss. Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu disebut sedang melakukan negosiasi dengan para petinggi FIFA di markas mereka.
Hal itu disampaikan oleh Plt Menpora Muhadjir Effendy. Kata Muhadjir, keputusan FIFA masih dalam tahap pembatalan drawing. Belum sampai pada tahap dibatalkannya Indonesia sebagai tuan rumah.
“Belum sampai itu (pembatalan tuan rumah) ini masih ada pembicaraan, saya rasa Pak Erick akan segera ke Zurich untuk konsultasi lebih lanjut dengan FIFA. Ini belum level tertinggi kan,” kata Muhadjir.
“Kemarin baru salah satu wakil ketua dari PSSI yang ketemu. mudah-mudahan ada titik temu, paling tidak FIFA memahami posisi Indonesia dalam konteks ini,” ujarnya menambahkan.
“Pokoknya yang kita pegang itu adalah bahwa ini masalahnya bukan soal kebijakan tapi ini soal kepatuhan terhadap konstitusi dan konstitusi kita itu di dalam UDD priambul alinea pertama itu bahwa sesungguhnya kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapus karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” katanya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Walaupun sdh kerja keras tetap gagal