NOBARTV NEWS – Sebagai sosok yang memimpin Timnas Indonesia di Piala Asia U-20 kemarin, Muhammad Ferrari mengaku mendapatkan beberapa hal yang bisa dipetik usai Timnas Indonesia tersingkir.
Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia dipaksa menyerah dalam ajang Piala Asia U-20 2023. Anak asuh Shin Tae-yong itu hanya mampu finis di posisi ketiga klasemen akhir grup A. Menang satu kali, imbang satu kali, dan kalah satu kali membuat skuad Garuda muda hanya mampu membawa 4 poin saja. Skuad Garuda muda menang atas Suriah, imbang dengan Uzbekistan, dan dikalahkan oleh Irak 2-0.
Sejatinya, poin yang didapatkan Timnas Indonesia sama dengan Timnas Irak. Akan tetapi, secara head to head – dan juga agresivitas gol, Timnas Irak jelas lebih unggul dari Timnas Indonesia. Oleh sebab itu, Timnas Uzbekistan dan Irak lolos ke babak perempatfinal, sedangkan Timnas Indonesia dan Suriah U-20 pulang lebih cepat.
Meskipun demikian, skuad Garuda muda disebut memiliki peningkatan yang cukup baik. Dengan kondisi seadanya, tanpa beberapa pemain intinya (3 pemain naturalisasi dan Marselino Ferdinan), namun mereka berhasil mengimbangi tim-tim kuat di grup A.
Bahkan Shin Tae-yong memuji habis lini bertahan anak asuhnya usai bermain imbang dengan Uzbekistan. Padahal, hasil imbang lawan Uzbekistan itu membuat anak asuhnya tersingkir dari even tersebut.
Sementara itu, kapten Timnas Indonesia U-20 Muhammad Ferrari mengaku banyak belajar dari even ini. Kata Ferrari, kekurangan tim-nya ada pada banyak hal – termasuk dari segi fisik.
“Saya dan para pemain mungkin akan belajar dari kekurangan pada ajang ini, termasuk soal fisik,” kata Muhammad Ferrari.
“Akan tetapi, terlihat kami sempat bisa mengendalikan permainan di laga ini,” tambah pemain muda Persija Jakarta itu.
Lebih lanjut kata Ferrari, meski tim-nya kalah dari segi fisik, namun dari sisi kecepatan skuad Garuda muda tak bisa dianggap enteng. Buktinya di laga melawan Uzbekistan U-20, tak satupun gol yang bersarang ke gawang Daffa Fasya Sumawijaya sepanjang babak pertama dan kedua.
“Semua orang tahu memang dari segi fisik kami kalah. Akan tetapi, tidak ada yang tidak mungkin di sepak bola, para pemain Timnas U-20 punya kecepatan. Dan kecepatan itu bisa menjadi modal kami untuk mengungguli lawan,” ujarnya memungkasi.
Dan untuk meningkatkan fisik mereka setelah Piala Asia U-20 ini, skuad Garuda muda dikatakan akan kembali mengikuti pemusatan latihan di luar negeri. Awalnya PSSI ingin Timnas Indonesia melakukan TC di negara Eropa yakni Belanda. Namun berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri, sang pelatih Shin Tae-yong ingin skuad Garuda muda melakukan TC di negara kelahiran di Korea Selatan.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Semoga permainannya semakin berkembang dan maju, tentunya saja yang terpenting yaitu konsisten.
Permainannya terus meningkat terutama lawan uzbekistan,
Yg perlu diperbaiki lagi masalah passing dan mental seringkali masih buat kesalahan
Performa nya sudah meningkat , semoga semakin bagus cara bermainnya dan terus tingkatkan lagi apa yang masih kurang pada diri
Di situlah kemampuan nya meningkat sebagai seorang bek , saat di gempur habis habisan oleh Uzbekistan
Ya pembacaan bolanya bagus, straiker uzbekistan dikantongin ferrari