NOBARTV NEWS – Tercatat saat ini ada 9 pemain Indonesia yang abroad ke luar negeri. Mereka tersebar dari benua Asia hingga Eropa. Dari negara tetangga seperti Malaysia, lalu Jepang, hingga Belgia. Siapa saja mereka? Dan berapa harga pasarannya? Berikut ulasannya!
Sebagaimana diketahui, dua pemain abroad pada pertengahan musim ini resmi kembali ke tanah air. Mereka adalah Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri.
Egy resmi memutus kontraknya dengan klub Slovakia FC ViOn Zlate Moravce di tengah-tengah kompetisi Piala AFF 2022 kemarin. Tak lama kemudian, Egy resmi merapat ke klub promosi Liga 1 Dewa United. Lucunya, tak berselang lama juga, Witan ikut memutus kontraknya dengan AS Trencin. Dengan alasan keluarga, Witan kembali ke tanah air lalu membela klub ibukota Persija Jakarta.
Keputusan keduanya untuk kembali ke tanah air memang amat disayangkan. Namun syukurnya, satu talenta terbaik Indonesia saat ini akhirnya memutuskan abroad ke luar negeri. Adalah Marselino Ferdinan, gelandang serang Timnas Indonesia itu akhirnya berkarir ke luar negeri tepatnya ke Belgia. Di Belgia, Marselino dikontrak oleh klub kasta kedua KMSK Deinze.
Lalu, siapa saja pemain yang masih bertahan di luar negeri selain Marselino? Serta berapa harga pasarannya? Berikut ulasan lengkapnya!
1. Sandy Walsh (32,4 miliar rupiah)
Bek sayap KV Mechelen Sandy Walsh menjadi pemain abroad termahal yang dimiliki Indonesia saat ini. Tak tanggung-tanggung, Sandy dihargai 32,4 miliar. Bahkan, nilai pasaran tersebut menjadi yang termahal termasuk jika digabungkan dengan pemain yang non-abroad.
2. Jordi Amat (17,38 miliar rupiah)
Bek tengah Timnas Indonesia yang sudah melakoni debutnya di Piala AFF 2022 ini dihargai 17,38 miliar. Saat ini, Jordi berstatus sebagai pemain Johor Darul Takzim di Liga Super Malaysia.
Harga pasaran Jordi bahkan menjadi yang termahal di liga tempat ia bermain itu.
3. Shayne Pattynama (6,4 miliar rupiah)
Pemain yang baru saja diresmikan sebagai WNI ini berada di urutan ketiga. Diketahui, harga pasaran bek sayap Viking FK ini berada pada angka 6,4 miliar.
4. Asnawi Mangkualam Bahar (5,2 miliar rupiah)
Eks bek PSM Makassar yang kini berseragam Jeonnam Dragons Asnawi Mangkualam Bahar memiliki harga senilai 5,2 miliar rupiah. Pengalaman dua tahun di Liga Korea Selatan membuat harga pasarannya meningkat.
5. Saddil Ramdani (4,8 miliar rupiah)
Saddil akhirnya memutuskan untuk tetap bermain di Liga Super Malaysia bersama Sabah FC. Pemain yang dikenal dengan ‘goyang pecel lele’ ini memiliki harga pasaran seharga 4,8 miliar rupiah.
6. Elkan Baggott (4,35 miliar rupiah)
Bek tengah jangkung yang saat ini menjalani masa peminjaman bersama Cheltenham Town ini memiliki harga pasaran 4,35 miliar.
7. Pratama Arhan (4 miliar rupiah)
Eks pemain PSIS Semarang yang kini berkarir di luar negeri bersama Tokyo Verdy Pratama Arhan dinilai seharga 4 miliar rupiah saja. Harganya lebih murah dibandingkan dengan bek sayap Timnas Indonesia lainnya Asnawi Mangkualam Bahar.
8. Marselino Ferdinan (3,6 miliar rupiah)
Sebagai pemain yang baru abroad, harga 3,6 miliar rupiah sudah cukup untuk Marselino Ferdinan. Namun jumlah tersebut bisa meningkat drastis jika ia tampil gemilang dengan Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20.
9. Bagus Kahfi (1,2 miliar rupiah)
Lama tak terdengar, Bagus Kahfi saat ini masih bermain di Eropa bersama klub Yunani Asteras Tripolis. Di klub tersebut, eks pemain Timnas U-16 ini memiliki harga pasaran 1,2 miliar rupiah.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Semoga pemain Aboard Indonesia dapat lebih berkembang
Semoga beruntung dan sukses disana kalau bisa jangan balik lagi ke liga Indonesia dulu. Sebelum meraih segalanya disana.
Semoga mendapat menit bermain yg lebih
Asunawi dan Saddil yg sudah bermain reguler di klubnya masing-masing
*Asnawi
Bisa bermain reguler tentunya
Semoga tidak mengikuti jejak mereka yg sudah pulang kampung ke liga +62
Mereka sudah menjadi pemain inti di klubnya
Harga pattynama cukup murah
Kalau sudah kalah saing akan pulang
Itu tentu tujuan utama, agar perkembangannya cepat harus banysk main
Balik ke liga dagelan