NOBARTV NEWS – Sekjen PSSI membantah adanya suap kepada para petinggi klub agar setuju dengan rencana dihentikannya Liga 2. Sang Sekjen menyebut hal itu tidak mungkin terjadi karena para klub Liga 2 kaya-kaya semua.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu, Liga 2 diputuskan untuk berhenti. Melalui rapat yang dihadiri oleh para exco PSSI dan perwakilan klub Liga 2, sidang tersebut menghasilkan keputusan di-stopnya Liga 2 dan Liga 3 Nasional. Rapat tersebut dilangsungkan pada Desember tahun 2022 kemarin.
PSSI mengkalim bahwa terdapat 20 klub yang setuju Liga 2 dihentikan. Dari beberapa unggahan di media sosial, tampak daftar 20 nama klub beserta tanda tangan yang disetujui oleh para petingginya. Ke-20 klub tersebut disebut-sebut sepakat untuk tidak melanjutkan kompetisi kasta kedua Liga Indonesia itu.
Akan tetapi, beberapa petinggi klub membantah. Mereka merasa tak pernah melakukan tanda tangan apalagi setuju kalau Liga 2 berhenti. Salah satu petinggi klub yang sangat vokal dengan hal ini adalah Manajer Persipura Yan Parmenas.
Yan mengaku dimintai tanda tangan ketika berada di hotel. Akan tetapi, ia menolak. Dan anehnya, tanda tangan yang dianggap sebagai absensi tersebut digunakan sebagai tanda tangan persetujuan terkait dihentikannya Liga 2. Lebih miris lagi, para petinggi klub tersebut mendapatkan sejumlah uang sebesar 15 juta agar mau menandatanganinya.
Beberapa petinggi klub menyangka jika itu merupakan uang transportasi, sehingga beberapa di antaranya setuju untuk tanda tangan. Namun ternyata, tanda tangan tersebut dimanipulasi menjadi tanda tangan persetujuan.
“Tanda tangan itu sebagian dipalsukan. Banyak klub yang sudah mengadu karena setiap tanda tangan itu diberikan uang transportasi Rp15 juta perklub,” ucap Manajer Persipura Yan Parmenas.
“Namun, mereka tidak mengetahui itu untuk menghentikan liga. Yang kami tahu, tanda tangan itu dibuat sebagai tanda hadir di manager meeting,” tambahnya.
Sementara itu, Sekjen PSSI Yunus Nusi menyebutnya (suap) sebagai hal yang tak masuk akal. Karena menurutnya tak mungkin para petinggi klub tersebut mau menerimanya sebab mereka termasuk orang yang kaya semua.
“Masa klub Liga 2 mau disuap Rp15 juta. Di sana orang kaya semua. Masuk akal juga enggak,” tanggap Yunus Nusi.
Terkait simpang siur ini, CEO Karo United Effendy Syahputra pun turut buka suara. Effendy menjadi satu dari beberapa orang yang tanda tangannya dimanipulasi. Ia menuntut agar kasus (suap) ini untuk diperhatikan dan dibawa ke sidang etik PSSI.
Hal ini dimaksudkan Effendy agar semuanya jelas dan tidak menimbulkan kegaduhan menjelang digelarnya Kongres Luar Biasa PSSI pada 16 Pebruari mendatang.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Sepertinya orang orang disana sudah tersudut
Jadi menurut ente orang kaya GK menerima suap, justru kebanyakan orang kaya yang menerima suap. Jadi gk usah sok GK pura² tau.
Sekjen gak bermutu
Saya yakin org ini bohong pasti ada suap
Mana ada maling ngaku😂😂
Yang korupsi di negeri ini pun juga orang kaya
Mereka sudah tidak bisa berkelit
Mirip dengan maling duit rakyat yg berasal dari orang kaya raya
Maling ngaku penjara penuh
Astaga Lord Yunus Nusi ternyata lebih parah dari Lord La Nyalla
Beliau ini kocak gaming
Banyak lord ya di PSSI 😂🤣
Ya mereka juga doyan duit meskipun sudah kaya
Sekjen kerjanya bacot doang makan gaji buta 😂
Di luar nalar jika ada maling yg ngaku 😂
Mereka ketrigged
Para tikus berdasi
Beliau pintar ngelawak 🗿
Lord Haruna Soemitro juga jangan lupa
Untuk mengurangi pengangguran di negeri ini 🤣
Cocok jadi stand up comedy
Itu mah bapaknya para lord PSSI barengan Yunus Nusi
Kayaknya cocok jadi tumbal proyek 🤣🤣