NOBARTV NEWS – VFF (Federasi Sepak Bola Vietnam) dikabarkan telah memilih suksesor Park Hang-seo sebagai pelatih Timnas Vietnam. Adalah Philippe Troussier, pria berkebangsaan Prancis itu diminta menggantikan posisi PHS yang memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya. Menariknya, pada tahun 2004 lalu, Troussier pernah dikalahkan skuad Garuda ketika menukangi Timnas Qatar.
“Park Hang-seo telah mengucapkan selamat tinggal pada sepak bola Vietnam setelah lima tahun dengan banyak kesuksesan besar,” tulis media Vietnam Soha VN.
“VFF dengan cepat menemukan nama untuk menggantikan pelatih asal Korea Selatan tersebut,” lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, Philippe Troussier bukan nama baru di sepak bola Asia. Ia pernah menukangi dua negara Asia sebelumnya yakni Timnas Qatar dan Jepang. Selain Asia, ia juga sempat berganti tim di wilayah Afrika. Tercatat, Philippe pernah mengarsiteki beberapa tim Afrika seperti Timnas Burkina Faso, Afrika Selatan, hingga Maroko.
Dipilihnya Philippe sebagai pelatih Vietnam sebetulnya bukan hal mengejutkan. Sebab sebelumnya ia pernah menjabat sebagai manajer tim U-19 (B-19) Vietnam pada 2019.
Dijuluki Penyihir Putih
Karir kepelatihan yang mentereng membuat Philippe Troussier dijuluki sebagai penyihir putih. Julukan tersebut sebanding dengan prestasi yang sudah ia raih. Philippe pernah membawa tiga negara Afrika yang ia besut ke Piala Dunia. Tiga negara tersebut adalah Pantai Gading, Nigeria, dan Afrika Selatan.
Adapun ketika membesut negara Asia, sang penyihir putih mampu membawa Jepang keluar sebagai juara Piala Asia tahun 2000. Ia juga memimpin tim yang sama untuk tampil di Piala Dunia 2002. Sedangkan di tim junior Jepang, Philippe pernah membawa Timnas Jepang U-20 sebagai runner-up di Piala Dunia U-20 pada tahun 1999.
Pernah Dipermalukan Timnas Indonesia
Menariknya, meski mampu membawa negara-negara yang ditukanginya meraih prestasi positif, namun ia juga pernah bernasib tragis.
Pada fase grup Piala Asia 2004, saat itu tim yang ditukanginya Timnas Qatar dipermalukan oleh Timnas Indonesia. Dua gol masing-masing dari Budi Sudarsono dan Ponaryo Astaman hanya mampu dibalas dengan satu gol oleh anak asuhnya. Kabarnya, tak lama setelah kekalahan itu, ia diberhentikan sebagai pelatih Timnas Qatar.
Menjadi Mualaf ketika Masih Menukangi Timnas Maroko
Pada bulan Juli tahun 2005, Philippe membesut Timnas Maroko selama beberapa bulan. Di tahun itu pula, Philippe memilih untuk pindah keyakinan. Ia resmi memeluk Islam (mualaf). Ia juga memiliki nama muslim yakni ‘Omar.’
“Awalnya, saya tidak ingin menunjukkan keislaman saya dan keluarga. Saya ingin menjaga perasaan saya sendiri,” katanya.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Biar kembali ke stelan pabrik lagi Vietnam 😂😂
Alhamdulillah, ternyata saudara seiman, semoga gk sombong dan songong kek pelatih sebelumnya.
Lebih tau tata krama nih
Semoga tidak kayak bapak onoh 🤣🤣