NOBARTV NEWS – Laga kandang Timnas Indonesia vs Thailand dalam ajang Piala AFF 2022 berlangsung panas. Dalam beberapa momen yang terekam, tampak Marselino Ferdinan dan pelatih Thailand Mano Polking bersitegang di pinggir lapangan. Usai laga, sang pelatih memberikan klarifikasinya kepada awak media.
Beberapa menit jelang bubar babak kedua antara Timnas Indonesia vs Thailand, Shin Tae-yong melakukan sebuah pergantian pemain. Ia memasukkan wonderkid muda Marselino Ferdinan untuk menggantikan sang striker Dendy Sulistyawan.
Maksud Shin jelas. Pelatih asal Korea Selatan itu sedang mengincar kemenangan atas sang tamu. Karena sebagaimana diketahui, saat itu Marc Klok dkk sedang bermain imbang 1-1. Skuad Garuda sempat unggul 1-0 ketika pertandingan babak kedua baru berjalan lima menit. Bahkan mendapat keuntungan karena satu pemain lawan mendapat kartu merah. Namun sayang, gawang Nadeo justru dibobol 10 menit jelang bubar.
Atas hal itu, STY melakukan berbagai upaya – yang salah satunya melakukan pergantian pemain jelang pertandingan usai. Ia berharap banyak kepada pemain termuda di skuad Timnas Indonesia ini.
Beberapa saat setelah Marselino masuk, terjadi sebuah insiden kecil di pinggir lapangan. Marselino dan pelatih Thailand sempat bersitegang ketika ingin mengambil bola. Saat itu, tim tamu mendapatkan kesempatan untuk melakukan throw ini. Namun Mano Polking justru ikut merebut bola padahal Marselino sedang bergegas untuk memberikan bola itu kepada pemain Thailand agar sesegera mungkin melakukan lemparan ke dalam.
Saat itu, Shin sempat merespon kepada wasit dan marah-marah ketika melihat Polking melakukan hal itu kepada anak asuhnya. Hal yang dilakukan Mano Polking jelas untuk memperlambat permainan.
Usai laga, dalam sesi konferensi pers-nya, sang pelatih menyinggung insiden kecil tersebut. Bahkan ia menyebutnya sebagai hal yang normal.
“Bagi saya situasi itu normal. Maksudnya, saya bilang kepada dia saya juga mau kasih bola kepada pemain saya. Dia juga mau kasih bola kepada pemain saya jadi saya pikir kami berdua menginginkan hal yang sama,” kata Polking.
“Saya tak tahu situsasinya, itu sepak bola. Kita tak tahu kenapa kita main lebih jelek dari sebelum Thailand dapet kartu merah. Mungkin ada momen momen di mana para pemain capek, kita hilang fokus dan tak akurat lagi. Inilah sepak bola,” tutup pelatih asal Brasil itu.
Sementara itu, Shin Tae-yong mengatakan bahwa hal yang dilakukan Polking tidaklah fair play. Ia menyebut Polking seharusnya mendapatkan kartu merah dari perbuatannya tersebut.
“Pelatih Thailand memang melakukan yang seharusnya tak lakukan. Wasit pasti mau lihat juga soal kejadian itu. Menurut saya itu harusnya pelatih Thailand dapat kartu merah. Saya pikir ini salah dan non fair play sebagai pelatih kepala,” kata Shin Tae-yong menanggapi insiden tersebut.
“Memang beberapa kali protes ke wasit, Kami punya tim analisa video, jadi sedang kami bicarakan. Ada foul dan handsball dua kali di babak pertama,” tutup eks pelatih Timnas Korea Selatan itu.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Yang lebih memalukan kelakuan Suporter primitif yg menyerang bus pemain Thailand
Gara-gara kelakuan mereka nama Indonesia menjadi jelek di negara Asean lainnya, Supporter Liga Dagelan ikut-ikutan dukung Timnas