NOBARTV NEWS – Pemandangan menarik tersaji dalam sesi latihan Timnas Indonesia di Bali. Saat itu, terekam percakapan antara tiga kiper Timnas Indonesia dengan sang pelatih kiper Kim Bong-soo. Di sana, terdapat pula Yoo Jae-hoon yang bertugas sebagai penerjemah.
Kim Bong-soo mengajak ketiga kiper Timnas Indonesia itu untuk berbicara. Mereka adalah Nadeo Argawinata, Syahrul Trisna, dan Muhammad Riyandi. Dalam suasana yang cukup serius itu, Kim mengungkap sesuatu kepada tiga penjaga gawang masa depan Timnas Indonesia itu.
“Saya sayang sama kalian,” ujar Kim dinukil dari YouTube resmi PSSI.
Salah seorang kiper yakni Syahrul menjawab, “Kami juga sayang sama coach,” balas kiper Persikabo 1973 itu.
Tiba-tiba, Nadeo ikut menimpali percakapan tersebut. Nadeo meminta sang pelatih agar tidak sering marah. Bahkan, Nadeo dengan sedikit guyonan mengatakan ia dan juga kiper lainnya akan lebih sayang jika sang pelatih tidak tidak melakukan (sering marah) itu lagi.
“Kami akan makin sayang kalau coach Kim tidak marah-marah. Biar sehat selalu,” ujar kiper utama Timnas Indonesia itu.
“Biar darah enggak naik,” timpal Syahrul lagi.
Kim Bong-soo lalu menjelaskan. Bahwa teriakan – yang kemudian dianggap sebagai marah-marah itu adalah hal biasa. Kim mengatakan ia sama sekali tidak membenci para pemainnya. Maksud ia melatih dengan cara seperti itu adalah agar para pemain bisa tampil lebih baik lagi. Kim menyebut hal itu demi Timnas Indonesia.
“Tidak apa-apa. Kamu saya omel-omelin, biar penampilan kamu makin naik [bagus]. Ga ada masalah. Yang penting kualitas kalian naik. Ini demi Timnas kita,” jawab Kim kepada tiga penjaga gawang Indonesia itu.
Kim menegaskan bahwa hal (teriakan) itu bukan ia lakukan hanya kepada mereka. Bahkan ketika melatih kiper junior ia juga melakukan hal demikian. Ia tidak pandang bulu. Karena tujuan utamanya sudah jelas, agar performa mereka jauh lebih baik.
“Kalian harus tahu, jangan salah sangka, kami teriak bukan karena kami tidak suka sama kalian. Sama saja di senior, U-23, U-20, semua kiper kami perlakukan sama,” ujarnya lagi.
“Jadi kalian harus kerja keras. Kalau muridnya kerja tidak benar, masa gurunya diam saja. Pasti saya akan memperbaiki itu.”
Intinya, hal yang Kim lakukan itu – baik marah-marah atau terkadang mempermalukan mereka dengan sedikit keras memiliki tujuan agar para anak asuhnya itu sukses. Kim Bong-soo mengatakan dirinya sama dengan pelatih lainnya dalam menjalankan tugasnya.
“Tujuannya apa, ini kan untuk kalian supaya kalian sukses. Karena itu walaupun dimarahi agak keras, ini demi kalian. Pelatih memang seperti itu. Itu tugas kita,” tutup eks kiper Ulsan Hyundai itu.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Itu namanya profesional
Agar semakin termotivasi
Klub-klub Eropa juga sering melakukan hal seperti itu
Bisa dilihat di sesi latihan mereka