NOBARTV NEWS – Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan akhirnya lebih terbuka soal Tragedi Kanjuruhan. Dalam kunjungannya ke gedung Transmedia kemarin, pria yang biasa disapa Iwan Bule itu mengakui dirinya mengalami tekanan mental.
Diketahui, satu bulan yang lalu, terjadi tragedi mengerikan di sebuah pertandingan sepak bola di markas Arema FC, stadion Kanjuruhan. Saat itu, Arema FC tengah menjamu rivalnya Persebaya Surabaya dalam lanjutan BRI Liga 1.
Sayang, di depan pendukungnya sendiri, Arema FC menelan kekalahan dengan skor akhir 3-2. Kekalahan tersebut kemudian menyulut emosi suporter tuan rumah. Usai laga, ratusan kemudian bertambah menjadi ribuan suporter turun ke lapangan. Mereka memprotes kekalahan yang dialami oleh tim yang didukungnya.
Kondisi chaos pun terjadi. Di satu sisi, suporter mengkalim bahwa mereka tidak melakukan tindak anarkis di dalam lapangan. Namun di sisi lainnya, aparat keamanan dalam hal ini kepolisian mengaku melihat secara jelas terjadinya aksi anarkis oleh oknum suporter.
Hal itu kemudian membuat aparat keamanan menembakkan gas air mata yang mengakibatkan ribuan orang terbirit-birit menyelamatkan diri. Dalam proses menyelematkan diri tersebut, mereka (suporter) berusaha keluar stadion demi terbebas dari gas air mata. Sayang, ketika hendak keluar, mereka saling injak sehingga mengakibatkan ratusan jiwa melayang. Belum lagi ditambah dengan ratusan orang yang masih dirawat hingga saat ini.
Atas kejadian mengerikan tersebut, pihak kepolisian telah menetapkan enam tersangka. Mereka adalah Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita, Media Officer Suko Sutrisno, Panpel Arema Abdul Haris, serta tiga orang dari unsur kepolisian.
Sejak saat itu sampai detik ini, banyak pihak – terutama netizen yang meminta Iriawan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. Pria yang biasa disapa Iwan Bule itu disebut sebagai salah satu pihak yang harus bertanggungjawab. Bahkan, tim investigasi yang dibentuk oleh pemerintah yakni TGIPH memberikan rekomendasi agar Ketua Umum PSSI beserta jajarannya untuk mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral.
Hingga satu bulan sejak kejadian tersebut, Iwan Bule pun angkat bicara. Sebelumnya ia terkesan angkuh karena enggan untuk melepas jabatannya, namun kini ia lebih legowo. Ia juga menerima desakan banyak orang untuk segera melakukan KLB (Kongres Luar Biasa) PSSI.
Dalam kunjungannya ke gedung Transmedia kemarin, Iriawan blak-blakan dengan kondisi sesungguhnya saat ini.
“Tidak ada [tekanan dari pihak luar]. Kinerja tim media saya yang PSSI yang kurang. Saya kan harusnya proaktif ke sana ke sini,” jelas Iriawan.
“Saya juga wajarlah dalam kejadian itu [Tragedi Kanjuruhan] mental saya tertekan dari luar. Pastilah,” ujarnya menambahkan.
Iriawan juga merasa sedih dan terpukul dengan tragedi tersebut. Ia tidak menyangka di zaman kepempimpinannya, ada kejadian seperti itu.
“Saya sedihlah. Kok zaman saya ada begini,” tutup purnawirawan Polri bintang tiga itu.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Padahal Ibul bagus, banyak kemajuan Timnas selama beliau yg jadi Ketum 😔
Di era Iwan bule padahal timnas sangat bagus
Ketum baru penggantinya ibul bakal emak banget sih buat panjat sosial, soalnya di tahun 2023 Indonesia lagi banyak event, dan timnas lagi bagus-bagusnya
*enak banget maksudnya
Sedih pak Ibul mundur 😔
Semoga penggantinya bisa lebih baik..
Betul
Betul
Belom tentu ketum baru bakal sebagus sekarang
Amiin
Msh trouma
Sampai sekarang kasus belum tuntas