NOBARTV NEWS – Bagus Kahfi yang saat ini membela klub Eropa, Jong FC Utrecht angkat suara terkait program naturalisasi yang begitu gencar dilakukan PSSI. Ia tidak cukup yakin dengan program tersebut dan mengatakan hal itu bisa menutup pintu masuk anak muda Indonesia ke tim nasional.
Seperti yang diketahui sebelumnya, PSSI sedang gencar-gencarnya ingin melakukan naturalisasi. Setelah dua nama sempat menolak untuk membela Indonesia, PSSI pun gerak cepat dengan mencari nama lainnya.
Rumor yang paling baru adalah ketika Shin Tae-Yong mengajukan Tijjani Reijnders setelah Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen menolak untuk bermain dengan Timnas Indonesia.
Bagus Kahfi menyoroti program naturalisasi kemudian membandingkannya dengan potensi yang dimiliki oleh 200 juta penduduk Indonesia.
“Kita kan punya 200 juta lebih penduduk Indonesia, sebesar itu, masa kita nggak bisa menemukan 23 pemain yang bisa membawa Indonesia lebih jauh lagi,” ujar pemain yang sering disapa kribo itu.
Senada dengan hal tersebut, salah satu jebolan Timnas Indonesia U-16 lainnya, Brylian Aldama ikut memberikan tanggapan.
Bagi Brylian, pemain keturunan memang memiliki nilai plus di mata pelatih. Namun, tidak seharusnya PSSI mengincar setiap pemain yang memiliki garis keturunan.
“Penting sih penting, tapi kan nggak harus semua yang punya darah keturunan, semua dinaturalisasi,” ujarnya.
Kedua pemain tersebut, Brylian Aldama dan Bagus Kahfi memang jarang tersorot di negeri sendiri. Tidak sebanding dengan pemberitaan media terhadap Egy Maulana Vikri ataupun Witan Sulaeman.
Jadi, wajar saja jika keduanya ‘agak’ kurang nyaman dengan program tersebut.
“Kita sebagai pemain juga percaya bahwa kita mampu untuk itu semua. Masa nggak ada (yang lolos kualifikasi), sampai harus naturalisasi pemain?” terang Bagus.
Namun, ia tidak serta merta merendahkan pemain keturunan yang ingin membela Indonesia.
Baginya, keinginan untuk mencintai Indonesia saja, meski tidak dilahirkan dan besar di sana adalah sebuah hal yang harus diberi penghargaan. Apalagi ia sosok pemain yang berkualitas dan lebih memilih untuk membela tanah air nenek moyangnya.
“Negara kita besar, pemain kita kan banyak, masa enggak percaya sama pemain-pemain Indonesia asli tanpa keturunan,” tutup Bagus.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: